BATUKITA(BANTEN)-Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi bencana di Pandeglang, Banten, Senin 24 Desember 2018. Presiden sekaligus mengecek dapur umum , gudang logistik dan posko pengungsian di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Kunjungan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar dan layanan sosial masyarakat terdampak bencana.
Keterangan foto:
Presiden Joko Widodo disambut pengungsi di Pandeglang, Banten, Senin 24 Desember 2018. (Foto: Kemensos RI for BATUKITA.com).
Presiden Joko Widodo disambut pengungsi di Pandeglang, Banten, Senin 24 Desember 2018. (Foto: Kemensos RI for BATUKITA.com).
Presiden didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi dapur umum. Mereka berdialog dengan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang sedang memasak menu makan siang. Menunya terdiri dari nasi putih, ayam kecap, orek tempe dan tumis buncis.
"Dapur umum ini dikelola oleh TAGANA dan memasak tiga kali sehari. Dalam satu kali memasak dapat memproduksi 2.500 hingga 3.000 bungkus nasi," kata Menteri Sosial menjelaskan kepada Presiden.
Presiden juga mengunjungi posko pengungsian yang bersebelahan dengan dapur umum. Kehadiran Presiden mendapat sambutan hangat warga. Mereka berebut bersalaman dan menyapa. Beberapa ibu menceritakan bagaimana tsunami merobohkan rumah dan tempat usaha mereka yang ada di pinggir pantai.
"Alhamdulillah bisa bertemu Pak Presiden. Padahal tadi tidak sengaja, saya sedang minta obat di posko pelayanan kesehatan ketika Pak Jokowi lewat, langsung saya menyodorkan tangan," ujar Rabiah (48) warga Desa Talangsari, Kecamatan Labuan.
Rabiah adalah warga terdampak bencana yang telah dua hari mengungsi. Ia sedang berjualan di warungnya ketika gelombang tsunami menerjang pada Sabtu malam (22/12).
"Semua dagangan habis tersapu gelombang. Padahal saya baru belanja bulanan untuk warung, apalagi ini menjelang tahun baru, jadi saya sengaja belanja lebih banyak. Sekarang semuanya habis, uang hasil penjualan juga hilang," keluh ibu empat anak ini.
Sementara itu jumlah pengungsi di lapangan futsal Kecamatan Labuan sebanyak 308 jiwa dewasa dan 110 anak-anak. Saat Presiden tiba di lokasi pengungsian, sebagian warga tengah berobat di posko pelayanan kesehatan. Sebagian orang dewasa berkumpul bersama anak-anak yang sedang mengikuti Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dari tim LDP Kementerian Sosial.
"Dukungan psikososial untuk anak-anak sangat penting di masa tanggap darurat. Kegiatan seperti menggambar, menyanyi, menari, bergembira bersama teman-temannya dan tim LDP diharapkan dapat menghibur mereka dan menghilangkan trauma terhadap bencana alam yang baru saja menimpa mereka," katanya.
Untuk diketahui, dapur umum di Banten yang dikelola TAGANA tersebar di enam titik. Yakni di lapangan futsal belakang Kantor Kecamatan Labuan, dapur umum Kecamatan Cinangka di depan kantor koramil, dapur umum Angsana di depan kantor Kecamatan Angsana. Lalu dapur umum Pantai Carita di sekitar Hotel Wiracarita, dapur umum di Kecamatan Sumur, dan dapur umum di Tanjung Lesung. Total bantuan tahap pertama untuk Provinsi Banten sekitar Rp520 juta.
Dapur Umum yang dikelola TAGANA di Provinsi Lampung berada di depan Kantor Kominfo dan depan Kantor Gubernur. Total bantuan tahap pertama untuk Provinsi Lampung sekitar Rp516 juta.
Kementerian Sosial dalam masa tanggap darurat bencana menyalurkan bantuan tahap pertama untuk Provinsi Banten berupa makanan siap saji 400 paket. Lalu lauk pauk 500 paket, makanan anak 100 paket, cadangan beras pemerintah 100 ton.
Ditambah lagi family kit 100 paket, kids ware 50 paket, food ware 50 paket, peralatan dapur keluarga 50 paket, tenda serbaguna 1 unit, tenda gulung 110 lembar. Termasuk juga velbed 50 unit, kasur 50 lembar, selimut 100 lembar, sandang 50 paket, warepack dan peralatan 96 paket, perlengkapan TAGANA individu 95 paket.
Sedangkan bantuan tanggap darurat tahap pertama untuk Provinsi Lampung berupa makanan siap saji 1.200 paket, lauk pauk 700 paket, makanan anak 300 paket. Lalu mi instan 12 ribu bungkus, cadangan beras pemerintah 100 ton, family kit 100 paket, kids ware 100 paket, food ware 100 paket. Juga termasuk peralatan dapur keluarga 100 paket, tenda serbaguna 1 unit, tenda gulung 100 lembar, velbed 50 unit, kasur 50 lembar, selimut 100 lembar, sandang 50 paket, warepack dan peralatan 33 paket, perlengkapan tagana Individu 22 paket.
Untuk titik utama LDP Banten berada di Kantor Kecamatan Labuan. Sedangkan LDP Lampung berada di posko pengungsian, depan Kantor Kominfo dan depan Kantor Gubernur. Selanjutnya tim LDP akan bergerak ke titik-titik lokasi pengungsian yang tersebar di kedua wilayah tersebut.
Kunjungan Presiden didampingi oleh Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR, Gubernur Banten, Bupati Pandeglang, Sestama BNPB. (*)
Penulis: Muklas