Ini Penyebab Buah Retak Pecah dan Solusinya

buah jeruk pecah

Mengapa buah jeruk, mangga, durian atau melon tiba-tiba pecah atau retak ketika masih di atas pohon? Tampak buah jeruk siam madu yang pecah saat di atas pohon  (Foto: BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Mengapa buah jeruk, mangga, durian atau melon tiba-tiba pecah atau retak ketika masih di atas pohon? Pecah di sini bukan karena telah masak atau sudah tua.

Kondisi itu jelas mengakibatkan kekecewaan. Sebab buah yang pecah atau retak sebelum panen itu merugikan.

Bila banyak buah pecah atau retak dalam kawasan perkebunan, maka kerugian di depan mata.

Berdasarkan beberapa referensi, salah satunya Ir Pracaya dalam Penyakit Fisiologis, plus praktik yang dilakukan tim BatuKita, paling umum ada tiga penyebab buah retak atau pecah.

Penyebab pertama adalah terjadinya perubahan kelembaban yang ekstrem.

Penyebab kedua, media tanam (tanah) kehabisan unsur mikro (trace elements) yang bisa diserap tanaman.

Penyebab ketiga kurangnya kandungan Ca (kalsium) pada media tanam atau tanah.


1. Perubahan Kelembapan yang Ekstrem.

Kondisi ini biasanya terjadi pada lahan tegalan atau perbukitan yang tidak terdapat pengairan rutin.

Ketika kemarau, tanaman buah kekurangan air. Lalu tiba-tiba ada hujan yang mengakibatkan kelembaban naik drastis dan tanaman mendapat pasokan air berlebih.

Bisa juga ketika tanaman dalam kondisi kekeringan, pemilik melakukan penyiraman waktu terik.

2. Kekurangan Unsur Mikro (Trace Elements)

Mineral mikro yang berperan dalam mencegah buah pecah atau retak antara lain boron, tembaga, dan mangan.

Ir Pracaya mengemukakan, salah satu tanda kekurangan unsur boron  adalah bentuk buah tidak baik. Ada luka di dalam atau di luar.

Buah menjadi keras dan kulitnya tebal. Sehingga bila buah berkembang, maka kulit bisa pecah.

Pada jeruk, buah jeruk menjadi tidak begitu manis, kandungan air berkurang, dan buah muda banyak yang rontok.

Sementara, gejala kekurangan unsur tembaga pada buah antara lain kulit buah timbul getah kecokelatan, kemerahan atau kehitaman.

Gejala lain kekurangan tembaga -paling jelas pada buah jeruk- adalah kulit buah terlihat seperti kudis dan retak tak teratur pada permukaannya.


3.  Kekurangan Calcium (kapur)

Ada sebuah penelitian yang dilakukan  Muhammad Zuhran, Tommy Purba, dan Arry Supriyanto berjudul Pengendalian Pecah Buah pada Jeruk Keprok Terigas di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (2011).

Para personel BBP2TP Kementerian Pertanian itu menyimpulkan ada beberapa cara yang efektif mengatasi pecah buah pada tanaman jeruk.

Caranya adalah penggenangan parit kebun selama musim kemarau. Lalu diikuti dengan pemberian pupuk anorganik, pupuk organik, mulsa, pupuk Kalsium (Ca), dan pupuk Boron (B).

Cara-cara itu mampu mengurangi pecah buah secara nyata dibandingkan perlakuan lainnya.

Baca pula: Cara Teknis Memupuk, Lihat Jenis Tanaman dan Pupuknya

Di sini, fungsi pemberian kalsium (Ca) penting karena salah satu fungsi kalsium dalam tanaman adalah mendorong pembelahan sel yang teratur dan memperkuat dinding sel. 
 
Sementara, berdasarkan artikel Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika), penambahan kalsium (Ca) berperan dalam meningkatkan permeabilitas sel kulit buah.

Sehingga sel kulit buah lebih mampu mengimbangi pembesaran buah yang cepat ketika turun hujan akibat menyerap hara dan air lebih banyak dibandingkan saat musim kemarau.

Pupuk Ca diberikan dengan cara dikocor dengan dosis 2 gram/liter. Setiap tanaman diberikan sebanyak 10 liter larutan pupuk Ca/ tanaman.

Hara kalsium diberikan tiga kali yaitu pada awal, pertengahan dan akhir stadia cepat pertumbuhan buah. (#)
 
Yosi Arbianto
 
close
BatuKita.com

Tersedia Bagi Semua Orang, Didanai Pembaca

Klik (X) untuk Lanjut Membaca