Perekat Pestisida, Coba Buat Sendiri Sebelum Beli

perekat pestisida

Salah satu cara meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyemprotan pestisida dengan menambahkan bahan perekat pestisida. Bahan perekat termasuk golongan surfaktan, yakni bisa menurunkan tegangan permukaan butiran semprot di atas permukaan daun. Sehingga butiran semprot bisa membaasahi dan menempel pada daun yang berbulu atau berlapis lilin. Gambar kanan menunjukkan cairan semprot menempel dan membasahi seluruh permukaan daun. Gambar kiri butiran semprot tidak menempel Foto: courtesy bighaat for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Salah satu cara meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyemprotan pestisida dengan menambahkan bahan perekat pestisida.

Dengan bahan perekat, butiran pestisida yang disemprotkan melekat lebih lama di permukaan daun.

Butiran pestisida juga membasahi daun secara merata sehingga butiran semprot tidak mudah menetes ke tanah.

Cara kerja utama perekat pestisida ini adalah memperkecil tegangan permukaan butiran cairan semprot. Dengan tegangan permukaan yang kecil, maka memperbesar kontak antara larutan pestisida dengan permukaan daun.

Memperkecil tegangan permukaan butiran semprot ini penting karena daun tanaman rata-rata dilapisi lilin atau bulu-bulu kecil.

Dengan perekat pestisida, penggunaan pestisida akan lebih hemat dan efektif. Sehingga frekuensi penyemprotan pestisida bisa dikurangi.

Bahan perekat pestisida itu secara ilmiah disebut sebagai surfaktan. Selain perekat, bahan surfaktan ini punya fungsi perata, pembasah, dan pengaman.

Mendapatkan bahan perekat pestisida bisa ada dua cara. Yakni membeli produk buatan pabrik atau dengan membuat sendiri.

Produk buatan pabrik mengandung bahan aktif misalnya polyacrylamide, polyether, copolymer, alkil aril dietelin glikol, alkylated, teepol dan banyak lagi.

Dalam kesempatan ini, BatuKita akan membahas bahan perekat pestisida buatan sendiri. Berikut beberapa bahan dan cara membuat bahan perekat pestisida mandiri.


Perekat Berbahan Telur Bebek

Siapkan bahan berupa 1 butir telur bebek dan satu sendok makan minyak goreng. Perekat ini untuk dicampurkan dalam 1 tangki pestisida isi 15-16 liter.

Cara membuatnya, pecahkan telur dalam wadah, dan campurkan dengan 1 sendok minyak goreng.

Lalu aduk campuran hingga merata. Lebih baik kalau mengaduknya dengan mixer.

Setelah benar-benar merata, campuran perekat siap digunakan untuk 1 tangki pestisida.


Perekat Berbahan Daun Kembang Sepatu

Menurut penelitian, daun kembang sepatu memiliki kandungan Flavonoid, Taniin, Terpenoid, Saponin dan Polifenol.

Adanya kandungan saponin membuat esktrak daun kembang sepatu bisa berbuih seperti sabun. Bahan sabun punya kemampuan surfaktan.

Selain sebagai perekat, daun kembang sepatu juga memiliki fungsi insektisida karena memiliki kandungan Saponin, Tanin , Flavonoid , Alkaloid.

Bahan-bahannya berupa: 2,5 kilogram daun kembang sepatu, 2,5 liter air. Siapkan pula ember dan ijuk serta saringan.

Tumbuk halus dan remas-remas daun kembang sepatu kemudian campurkan dengan air sedikit demi sedikit hingga tercampur merata.

Tutupi ember dan rendam campuran selama 2x24 jam. Kemudian saring campuran ke wadah lainnya.

Saring beberapa kali hingga bersih dari potongan daun. Larutan perekat daun kembang sepatu siap digunakan dengan dosis 10 mililiter per liter air.


Perekat Berbahan Texapon

Texapon adalah merk dagang dari bahan kimia bernama Sodium Lauril Sulfat ( SLS/SLES). Bentuknya ada yang bubuk dan ada yang jel.

Senyawa SLS ini adalah surfaktan dan bisa dibeli di toko kimia.

Bahan yang dibutuhkan adalah texapon 500 gram; STPP (pengenyal bakso) 250 gram; dan air 2.250 mililiter.

Cara membuatnya, masukkan texapon ke dalam air sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan. Setelah itu, masukkan STPP ke dalam larutan secara perlahan dengan diaduk.

Setelah tercampur sempurna, larutan siap digunakan sebagai perekat. Gunakan dosis 5 mililiter per liter air.


Perekat Berbahan KOH

KOH adalah kalium hidroksida. Ini adalah bahan pembuat sabun cair.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat perekat adalah 60 gram KOH, 340 mililiter minyak goreng dan 1,6 liter air aquades atau air hujan. (Konsentrasi bahan aktif 20 persen).

Cara membuatnya, ambil air 100 mililiter dan campurkan KOH ke dalamnya. Aduk rata.

Masukkan minyak ke dalam laruan KOH dan aduk merata, sebaiknya menggunakan mixer. Biarkan 1x24 jam.

Setelah 1x24 jam, masukkan sisa air dan aduk hingga tercampur sempurna. Diamkan 1x24 jam. Setelah itu,  aduk kembali hingga tidak ada sisa gumpalan.

Larutan perekat pestisida berbahan KOH siap digunakan dengan dosis 5-10 mililiter per liter air.


Perekat Berbahan Sabun

Sabun yang bisa digunakan untuk perekat adalah sabun batangan, sabun colek atau sabun cair.  

Khusus untuk sabun batangan, sebaiknya rajang dahulu kecil-kecil lalu larutkan (rendam) dalam air 1x24 jam.

Perbandingan sabun dan air 1: 10. Misalnya 100 gram sabun dilarutkan dalam 1000 ml (1 liter) air. Setelah tercampur rata, larutan siap digunakan dengan dosis 5-10 mililiter per liter air.

Untuk sabun colek, larutkan dahulu dalam air dengan perbandingan 1:1. Misalnya 100 gram sabun colek dilarutkan dalam 100 mililiter air. Setelah itu larutan siap digunakan dengan dosis 2 mililiter per liter air.

Untuk sabun cair, langsung bisa digunakan. Biasanya dosis 1-2 mililiter per liter air.
 

Perekat dan Perata Berbahan Sampo

Sampo adalah bahan pencuci rambut yang lebih lembut daripada sabun. Sampo dikenal punya daya surfaktan alias menghilangkan tegangan permukaan pada cairan.
 
Gunakan dosis 2 mililiter per liter air, maka kita sudah punya bahan perata pestisida.. 

Itulah beberapa alternatif perekat pestisida buatan sendiri. Perekat buatan pabrik bisa dibeli dengan cepat dan harganya terjangkau.

Namun bila punya waktu, kesempatan, bahan-bahan dan dana terbatas, maka tidak ada salahnya membuat perekat pestisida sendiri. Selamat mencoba. (#)

John