Mahasiswa beraktivitas di area Fish Edu Park (FEP) milik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selain sebagai laboratorium, FEP juga sebagai lokasi wisata (@fishedupark)
BATUKITA, DAU - Jika anda mulai jenuh menikmati wisata yang pernah dikunjungi selama ini, ada baiknya mencoba wisata ilmiah yang penuh cakrawala dan khasanah ilmu.
Wisata yang dimaksud adalah Fish Edu Park (FEP) milik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Lokasinya di daerah Dau, Kabupaten Malang, dekat dengan kampus 3 UMM.
"Jika kita berkunjung ke FEP akan menemukan biota laut yang selama ini jarang kita temui. Bukan itu saja, di wisata ini masyarakat juga menambah ilmu tentang budidaya ikan beserta teknologinya,” terang Kepala FEP UMM, Riza Rahman Hakim, Spi, MSc.
Menurut Riza, sapaan Riza Rahman Hakim, keunggulan FEP bagi pengunjung adalah memberikan tiga manfaat sekaligus. Yakni edukasi, wisata dan kuliner.
Pengunjung ketika berada di FEP akan mendapatkan ilmu tentang budidaya ikan, manajemen kualitas air, serta ilmu perikanan yang lain. Termasuk teknis budidaya ikan di lahan sempit. Sehingga pengunjung nantinya bisa praktik bagaimana membuat tambak sendiri dengan teknologi terpal. Biayanya murah namun hasilnya melimpah.
Bukan itu saja, pengunjung juga bisa menikmati wisata laboratorium terpadu. Laboratorium terpadu dimaksud milik Fakultas Perikanan dan Peternakan UMM. Juga ada pabrik roti dari hasil teknologi pangan.
"Ini merupakan laboratorium yang dientertainkan. Sehingga masyarakat mengetahui alat apa saja yang berada di laboratorium perikanan,” kata mantan Kajur Perikanan UMM ini.
Lebih asyik lagi, lanjut Riza, masyarakat diajak untuk melihat teknologi aquatik, memberi makan ikan, serta ditutup dengan menikmati kuliner ikan organik.
Alumni S2 Kasetsart University Thailand ini menegaskan tiket masuk FEP sangat ramah di kantong. Untuk masuk wisata FEP, pengunjung hanya mengeluarkan uang Rp 20 ribu saja.
Dengan uang itu, pengunjung mendapatkan bonus 1 ekor ikan hias jenis koi, cupang, moli dan plati. Bonus ini untuk siswa tingkat TK-SMP.
Sedangkan untuk siswa SMA dan jenjang di atasnya diberikan paket bonus 1 bakeri, telur rebus organik, air mineral, dan suvenir cantik. Murah kan?
Terkait ide awal FEP ini, Riza menceritakan ada pertanyaan mengapa fasilitas laboratorium terpadu ini tidak dikomersilakan saja. Artinya dibuka untuk masyarakat umum. Selain sarana penelitian bagi mahasiwa dan dosen, dapat digunakan pula untuk wisata. Apalagi Malang Raya terkenal dengan surga wisatanya. Dari sinilah akhirnya berkembang satu unit bisnis yang diberi nama FEP.
Konsep ini, tambah Riza, mendapat sambutan masyarakat bukan hanya Malang Raya. Beberapa daerah seperti Probolinggo, Pasuruan, mulai melirik wisata ini untuk belajar budidaya ikan. Bahkan wisata kulinernya pengusaha asal Jepang, Taiwan, dan Palestina sempat terkesan dengan menu ikan organiknya. (*)
Editor: Doni