Agar Tetap Segar, Begini Syarat Tumbuh Tanaman Hias dalam Ruangan

aglaonema legacy

Tanaman hias Aglaonema legacy lebih suka tempat yang teduh sehingga lebih awet bila bisa ditempatkan di dalam ruangan yang jauh dari jendela (Foto: BATUKITA.com)

BATUKITA-Kota Batu - Seperti halnya tanaman yang hidup di alam bebas, tanaman yang hidup di dalam ruangan pun memerlukan lingkungan yang bisa menjamin kehidupannya secara normal.

Faktor lingkungan yang diperlukan tanaman dalam ruangan meliputi cahaya, suhu, air, kelembaban, udara dan media tanam.

Berikut rangkuman syarat tumbuh tanaman hias dalam ruangan disadur BatuKita dari AS Sudarmono dalam Tanaman Hias Ruangan, Mengenal & Merawat.

1. Cahaya

Tanaman hias ruangan mutlak membutuhkan cahaya. Tanaman tidak akan dapat melangsungkan proses asimilasi (fotosintesis) tanpa adanya cahaya.

Proses asimilasi memerlukan cahaya matahari untuk mengubah bahan makanan berupa gas asam arang (CO2) dari udara, mineral dan air (H2O) dari tanah (media tanam). Bahan makanan tersebut diubah menjadi gula. Produk berupa senyawa gula ini digunakan untuk membentuk jaringan baru, dan pertumbuhan, dan sebagai cadangan makanan.

Tanaman di dalam ruangan bisa mendapatkan cahaya dari dua sumber, yakni cahaya alami dari matahari dan cahaya buatan dari lampu.

Banyaknya cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan tergantung pada intensitas dan sudut penyinaran matahari yang masuk melalui pintu, jendela, dan ventilasi.

Pada Maret sampai Oktober, matahari berada di sebelah utara. Dengan demikian ruangan, serambi ataupun teras yang mendapatkan cahaya matahari lebih banyak adalah yang berada di bagian utara.

Pada waktu itu, semua jenis tanaman yang memiliki toleransi terhadap cahaya penuh seperti Cordyline, Coleus Sp., Sansevieria, Chrysalidocarpus lutescens, Cyperus Sp., Dracaena fragrans, dapat ditempatkan di ruangan serambi atau teras sebelah utara.

Sedangkan jenis tanaman yang lebih suka teduh ditempatkan di sebelah selatan.


Pada Oktober sampai Maret, matahari berada di belahan bumi sebelah selatan. Ruangan, serambi, dan teras yang terletak di sebelah utara, memperoleh cahaya matahari sedikit. Kesempatan ini dapat digunakan untuk memindahkan dan menempatkan jenis tanaman yang menyukai tempat teduh. Misalnya Adiantum, Nephrolepis, Pteris tremula, Chamaedorea elegans, Anthurium, Aglonema, Begonia, Violces, Calathea.

Ruangan vang memiliki pintu kaca, jendela, dan ventilasi di sebelah timur atau barat, sepanjang waktu akan mendapatkan cahaya matahari pagi dan sore selama beberapa jam Ruangan tersebut cocok untuk jenis tanaman yang suka cahaya matahari sedang. Misalnya tanaman Philodendron, Syngonium sp., Dieffenbachia, Peperomia, Pleomele, Pilea.

Untuk lebih jelasnya tentang pencahayaan tanaman, simak di halaman Kebutuhan Cahaya Tanaman Ruangan (indoor), Ini Panduannya.

2. Suhu

Tanaman hias dalam ruangan memerlukan suasana lingkungan yang bersuhu sekitar 75F (24 derajat Celcius) pada siang hari dan 70°F (21 derajat Celcius) pada malam hari.

Suhu ruangan yang tinggi pada musim kemarau dapat diatasi dengan cara membuka pintu, jendela dan mengatur ventilasi ruangan yang letaknya bersilangan.

Dengan cara demikian, udara sejuk dapat mengalir ke dalam ruangan, menggantikan kondisi lingkungan yang berudara panas.

Tanaman yang baru saja dilakukan pengepotan kembali sebaiknya ditempatkan di tempat yang bersuhu sejuk. Sebab, akar-akarnya belum optimal menghisap air dari media tanam untuk menggantikan dan mengisi kembali air yang hilang menguap melalui daun.

3. Air

Air berperan penting dalam proses fotosintesis atau asimilasi alias proses memasak makanan. Air juga penting untuk mengangkut bahan makanan ke seluruh organ tanaman.

Di samping itu, air di dalam daun menjaga tegangan sel daun (turgor) agar daun bertahan dan tegar.

Kebutuhan air bagi tiap jenis tanaman ruangan berbeda-beda. Kaktus dan sukulen, misalnya, menyukai media yang agak kering. Akan tetapi, Fittonia, Violces, Adiantum, dan sejenisnya lebih menyukai media yang selalu lembap.

Para pemilik tanaman hias harus menyadari bahwa kelembapan atau tersedianya air di dalam pot tergantung dari air siraman.
 
Yang harus selalu diingat, jangan berlebihan dalam menyiram tanaman dalam ruangan. Sebab penyiraman berlebihan bisa membuat akar busuk dan menjadikan tanaman rawan terserang jamur atau bakteri. 

keladi wayang
Berbagai jenis Caladium yang sangat cocok untuk tanaman di dalam ruangan (Foto: BATUKITA.com)
 

4. Kelembapan

Udara mempunyai kemampuan mengikat air. Jika jumlah air itu banyak, maka udara akan menjadi lembap. Sebaliknya, bila kandungan air di udara sedikit, maka udara akan menjadi kering.

Tanaman umumnya menyukai kondisi lingkungan yang lembap, termasuk tanaman hias ruangan. Kelembapan udara yang tinggi mampu mencegah penguapan air yang cepat melalui daun. Jika kelembapan lingkungan terjaga baik, maka kandungan air dalam seluruh organ tanaman akan stabil.

Dalam kondisi demikian, proses fotosintesis berlangsung normal.


Kesehatan tanaman hias ruangan bukan hanya tergantung pada media, tetapi juga tergantung pada kelembapan sekitarnya. Tanaman hias daun pada umumnya peka terhadap suhu lingkungan.

Kelembapan rata-rata yang diperlukan tanaman berkisar 50 persen. Namun, ada pula jenis tanaman yang mampu bertahan pada kelembapan 30-40 persen.
 
Kelembapan lingkungan dapat dipertahankan dengan berbagai cara. Misalnya dengan penyemprotan air (spray halus) ke tanaman, meletakkan pot tanaman di atas tataan yang berisi air, atau menempatkan tanaman di kamar mandi.

5. Udara

Kondisi lingkungan yang berudara segar sangat penting bagi kehidupan tanaman dan manusia. Dalam lingkungan yang berudara segar, tanaman dapat memperoleh O2, untuk bernapas dan untuk membakar cadangan makanan agar dapat menghasilkan energi bagi pertumbuhan.

Udara segar juga menunjang penguapan air yang berlebihan pada tubuh tanaman.
 

6. Tanah (Media Tanam)

Tanah atau media tanam sebagai media tumbuh tanaman di dalam pot berperan sebagai gudang makanan bagi tanaman. 
 
Makanan tanaman adalah unsur C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S. Sembilan unsur tersebut adalah unsur hara makro atau primer yakni dibutuhkan tanaman.
 
Lalu makanan tanaman ada unsur hara mikro (sekunder) yakni Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl, Si, Na, dan Co. Unsur sekunder ini dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit namun penting.
 
Di samping itu penyedia makanan, tanah juga sebagai penahan, pengikat dan penyimpan air yang diperlukan oleh tanaman sepanjang waktu. Dan yang pasti, tanah untuk menopang tegak berdirinya tanaman.
 
aglaonema legacy

 
Karena tanah berfungsi sebagai gudang makanan, maka hanya tanah yang memiliki kandungan bahan organik dan anorganik cukup yang dapat digunakan sebagai media tanam di dalam pot.  
 
Media tanam non tanah juga bisa digunakan. Misalnya coopeat, arang sekam, arang, batang pakis, lumut atau moss. 
 
Pada media tanam tanpa tanah itu, yang haus diperhatikan adalah kandungan unsur haranya.  (bersambung)

John