Mie Sule, Mie Olahan Kulit Kedelai dari Kota Batu

kuliner mie dari kulit kedelai

Secara sederhana, resep Mie Sule adalah menghaluskan kulit ari kedelai lalu dicampur dengan tepung untuk bahan membuat mie. (Foto: courtesy @prokopim_kwb for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri, Kampung Tempe, Desa Beji Kota Batu, Jawa Timur membuat kreasi masakan mie berbahan kulit kedelai.

Mie (kata baku: mi) berbahan kulit kedelai itu bernama Mie Sule akronim (singkatan) dari Mie Sayur Kulit Kedelai.

Resep Mie Sule secara prinsip adalah menghaluskan kulit ari kedelai lalu dicampur dengan tepung untuk bahan membuat mie.

Dari hasil uji laboratorium, mie campuran kulit kedelai memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan dengan mie yang hanya berbahan tepung saja.

"Sekarang produknya sudah tahan seminggu, dari sebelumnya masa edar hanya satu hari. Tetap sehat dengan tidak mengandung pengawet," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jatim, Anom Surahno pada Senin 18 Juli 2022 lalu.


Dari keterangan tertulis Kominfo Jatim, Anom menilai produk Mie Sule sangat menjanjikan, sangat bisa diterima pasar. Ia menyarankan agar KWT Asri segera mematenkan karyanya.

Untuk diketahui, kulit ari kedelai adalah limbah dari pembuatan tempe. Sebelum dibuat tempe, kedelai dicuci dan direndam terlebih dahulu. Perendaman dan pencucian biji kedelai dilakukan, salah satunya, untuk melepas kulit arinya.

Selama ini, perajin tempe menggunakan kulit ari kedelai untuk pakan ternak, utamanya sapi. Istilahnya untuk bahan nyombor sapi. Pengalaman peternak, sapi yang diberikan comboran kulit kedelai cepat gemuk.

Sementara, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menyatakan Desa Beji merupakan desa pembuatan tempe terbesar di Kota Batu.

Dalam sehari, perajin tempe dan tahu memanfaatkan lebih kurang 7 ton biji kedelai sebagai bahan baku. Dari kedelai sebanyak itu, 10 persen atau 700 kilogram adalah limbah berwujud kulit kedelai.(#)

John