Membuat Anak Gemar Membaca, Coba Metode Baca Nyaring

cara membuat gemar membaca

Tak hanya berlaku untuk balita, metode membaca nyaring (read aload) diyakini bisa meningkatkan minat baca siswa sekolah. (Foto: courtesy primarypractice co uk for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Metode membaca nyaring (membaca dengan bersuara) layak dicoba untuk menumbuhkan minat membaca anak.

Tak hanya berlaku untuk balita, metode membaca nyaring diyakini bisa meningkatkan minat baca siswa sekolah.

Founder Reading Bugs dan Penasehat Read Aloud Indonesia (RAI) Roosie Setiawan menjelaskan, membaca bukanlah proses alami. Sehingga membaca membutuhkan proses belajar.

Dalam meningkatkan minat baca dan membangun budaya literasi di lingkungan sekolah, Roosie mengatakan guru memiliki peran yang sangat penting.

Guru dapat menggunakan metode Interactive Read Aloud (IRA) sebagai alat untuk perkembangan bahasa siswa. Demikian kata Roosie dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Komunitas Guru Satkaara Berbagi, dikutip dari Antara, 13 September 2022.

Struktur IRA terbagi menjadi lima bagian. Meliputi Perkenalan Teks, Membaca Teks, Mendiskusikan Teks, Tinjau Kembali Teks (Opsional), Menanggapi Teks (Opsional).

"Guru membacakan nyaring buku-buku yang disukai siswa. Metode ini juga bisa digunakan untuk siswa belajar membaca, bahkan yang gemar membaca," katanya.

Selain itu,  membaca nyaring juga melatih keterampilan menyimak dan untuk membangun kedekatan dengan siswa

Untuk menguasai metode membaca nyaring, ada tiga tahapan yang harus diperhatikan. Yakni persiapan, saat memulai dan selama kegiatan, serta sesudah kegiatan.

Tahap persiapan menyangkut empat hal; menetapkan tujuan pembacaan, memilih bahan bacaan, membaca kembali, dan merencanakan tanggapan.

"Persiapan merupakan tahap terpenting dalam mempraktikkan metode membaca nyaring. Contohnya panjang teks dan bacaan yang nyaman untuk kita baca, menjadi pertimbangan penting dalam memilih bahan bacaan,” tuturnya.
 
Selanjutnya, tahapan saat dan selama kegiatan. Dimulai dengan membaca informasi latar bacaan, memperhatikan intonasi, kecepatan, dan penekanan kata, serta melakukan interaksi gestur. Kemudian, tahapan sesudah melakukan kegiatan ditutup dengan diskusi.

Founder Rumah Guru BK serta Widyaiswara Kemendikbud Ristek RI Ana Susanti menambahkan, tenaga pendidik perlu memiliki kepekaan bahwa membaca merupakan kunci sukses belajar dan menjadi budaya.

Guru juga harus berani memulai inisiatif kegiatan bersama untuk meningkatkan minat baca.

Selain itu, perlu ada tindakan nyata berupa teladan mengkampanyekan membaca terkait buku di sekolah.

Sebagai informasi, tingkat literasi membaca di Indonesia saat ini masih tergolong rendah.

Menurut laman Kemendikbud.go.id, hasil studi PISA 2018 yang dirilis oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam membaca meraih skor rata-rata yakni 371, di bawah rata-rata skor OECD yakni 487.

Studi yang dilakukan tahun 2018 itu diikuti oleh murid-murid berusia 15 tahun dari 79 negara di seluruh dunia.(#)

John