1 Juta Hektar di Papua untuk Tebu dan Pabrik Gula

lahan tebu di papua

Pemerintah pada 2023 menyiapkan satu juta hektare lahan di Papua untuk budidaya tebu dan membangun pabrik gula. (Foto: courtesy indiatimes for  BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Papua - Wilayah Papua diproyeksikan sebagai penghasil gula tebu untuk meraih target swasembada gula di Indonesia.

Pemerintah menyiapkan satu juta hektare lahan di Papua untuk budidaya tebu (sugarcane) dan membangun pabrik gula.

Pemerintahan Jokowi mengundang investor dalam dan luar negeri untuk membangun pabrik gula di Papua.

Pemerintah tidak membatasi jumlah investor dalam maupun luar negeri yang ingin membangun pabrik gula di Papua.

“Kalau 1 juta hektare, bisa banyak nanti perusahaan di sana. Mungkin satu pabrik gula membutuhkan 20-40 ribu hektare lahan dengan kapasitas 12.000 TCD,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Selasa, 12 Desember 2023.

Amran mengatakan hal itu kepada para jurnalis usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo tentang swasembada gula di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

“Kalau kita bangun mungkin 20-30 unit pabrik gula berkapasitas 12.000 TCD, itu baru bisa swasembada,” tutur menteri asal Bone, Sulawesi Selatan ini.


Berdasarkan pengalamannya membangun 10 unit pabrik gula, Amran menyebut investasi membangun satu pabrik gula berkapasitas 12.000 TCD (Ton Cane per Day) sekitar Rp2,5 triliun sampai Rp3 triliun. Proses pembangunan hingga siap operasi membutuhkan waktu hingga tiga tahun.

Amran mengingatkan, perjalanan Indonesia menuju swasembada gula masih panjang. Karena tebu adalah tanaman tahunan yang bibitnya perlu dibudidayakan secara bertahap.

“Tebu ini kan tanaman tahunan yang harus kita ikuti tahapannya. Mulai dari KBN, KBP, KBI, KBD, sampai tebu giling karena bibit itu harus betul-betul murni dan bagus. Kalau kita gagal di bibit, gagal di tebu giling nantinya,” ujar Mentan.

Selain harus menyesuaikan iklim pertanian setempat, tahapan-tahapan penanaman bibit tebu sendiri membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun.

Amran menjelaskan pabrik-pabrik gula di Papua nantinya diharapkan dibangun dengan teknologi modern, sehingga bisa mendukung produktivitas gula yang dihasilkan.

“Seperti di India ada produksi sampai 150 ton per hektare, sementara kita rata-ratanya 60-70 ton secara nasional. Yang terpenting bagaimana kita mencari bibit unggul, yang bisa produksi minimal 100 ton per hektare,” kata Mentan Amran.

Informasi dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementan RI, poduksi gula Indonesia 2023 diperkirakan mencapai 2,61 juta ton.


Sementara, seiring perkembangan jumlah penduduk dan industri berbahan baku gula, konsumsi domestik gula Indonesia 2023 berkisar 6,76 juta ton. Ada kekurangan lebih dari 4 juta ton yang dipenuhi dari impor.

Jenjang Pembibitan Tebu 

Perlu dketahui, bibit tebu disediakan berjenjang. Pada umumnya terdiri dari 4 tingkatan kelas bibit. Penjenjangan ini untuk menghasilkan kualitas tebu yang bagus, baik dari bobot maupn rendemen.

Empat tingkatan bibit tebu yaitu :

1.  Kebun Bibit Pokok (KBP), atau biasa disebut bibit penjenis. Yakni bibit yang diproduksi dari hasil kultur jaringan. Tingkat kemurnian bibit harus 100 %, serangan penyakit 0 %, toleransi serangan penggerek pucuk < 5 % dan penggerek batang < 2  %.

2. Kebun Bibit Nenek (KBN), atau disebut juga bibit dasar. Adalah perbanyakan pertama dari bibit penjenis (KBP).  Selain berasal dari perbanyakan bibit KBP, bahan tanam KBN juga bisa langsung dari bibit hasil produksi kultur jaringan.  

3. Kebun Bibit Induk (KBI), atau disebut juga bibit pokok. Adalah perbanyakan pertama dari bibit dasar (KBN).

4. Kebun Bibit Datar (KBD), atau biasa disebut dengan bibit sebar sebagai bahan tanam KTG (Kebun Tebu Giling) adalah perbanyakan pertama dari bibit induk (KBI). Bibit KTG ini yang ditanam dan dipanen kemudian masuk ke pabrik gula.  (#)

Yosi Arbianto