Keramba Raksasa Canggih, Cara Tiongkok Kuasai Ikan Laut

keramba raksasa canggih di Tiongkok

Tiongkok tengah membangun banyak keramba raksasa berteknologi canggih di perairan laut Yantai, Provinsi Shandong  untuk menguasai produksi ikan laut. (Foto: courtesy bairdmaritime for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Changdao Island - Tiongkok tengah membangun banyak keramba raksasa berteknologi canggih di perairan laut untuk menguasai produksi ikan laut.

Masing-masing keramba berukuran 68 x 68 meter, memiliki kapasitas 70.000 meter kubik yang dapat menampung hingga 1.000 ton ikan. Produksi tahunan diproyeksikan sebesar 700 ton.

Dalam tahap pertama ini, setidaknya 100 keramba jaring apung sedang dibangun di perairan dekat Pulau Changdao, Kota Yantai, Provinsi Timur Shandong.

Pemerintah Kota Yantai berambisi mengembangkan kawasan tersebut menjadi salah satu tempat pembiakan ikan laut terbesar di Asia.

Pembangunan 100 keramba tersebut dilakukan oleh galangan kapal lokal Yantai CIMC Raffles Offshore Engineering. Perusahaan pemilik keramba sekaligus yang mengoperasikan adalah China’s Yantai Jinghai Marine Fishing Company.

Ada delapan contoh awal keramba, termasuk unit utama yang dinamai Jinghai 001. Keramba ini dipasang di kedalaman 30 meter pada tahun 2021.

Empat keramba lainnya akan ditempatkan di lepas pantai Shandong. Sebelum akhir tahun 2023, menjadikan area tersebut memiliki total 12 unit.

Setiap keramba berbentuk kotak. Berfungsi sebagai platform cerdas untuk membiakkan ikan laut dalam dan spesies air lainnya.


Platform besar ini didukung oleh energi angin dan matahari. Keramba ini dapat melakukan pembiakan otomatis, pemantauan bawah air, dan pencucian jaring bawah air. Generator bensin tersedia sebagai sumber cadangan tenaga listrik.

Masing-masing keramba berukuran 68 x 68 meter, memiliki kapasitas 70.000 meter kubik yang dapat menampung hingga 1.000 ton ikan. Produksi tahunan diproyeksikan sebesar 700 ton.

Struktur ini dibangun untuk melindungi ikan dari predator dan sinar matahari berlebihan, yang dapat berdampak buruk pada kualitas ikan.
 
keramba canggih tiongkok

Rangkaian elektronik yang dipasang di setiap platform mencakup stasiun komunikasi 5G, sistem observasi data lautan, sistem AI.

Lebih dari itu, ada 200 sensor yang dapat melakukan pemantauan real-time terhadap jumlah dan pertumbuhan ikan yang ada di dalamnya.

Sensor mengukur parameter seperti salinitas, pH, dan kadar oksigen. Ada juga sensor khusus yang dapat memperhitungkan panjang, berat, dan bahkan perbedaan penampilan setiap ikan di dalam keramba pada waktu tertentu.

Karena platform ini memiliki otomatisasi tingkat tinggi, masing-masing platform hanya dapat dioperasikan oleh empat awak. Demikian disadur BatuKita dari bairdmaritime. (#)

Yosi Arbianto