Selain Abate, Gunakan Kayu Manis untuk Basmi Jentik

membasmi jantik nyamuk demam berdarah

Membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti menjadi cara paling efektif menekan jumlah nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Selain abate, bisa menggunakan ekstrak kayu manis (Foto: courtesy netizen for  BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti menjadi cara paling efektif menekan jumlah nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Salah satu cara membasmi jentik atau larva nyamuk Aedes aegypti adalah menggunakan bubuk abate.

Bubuk bewarna cokelat muda ini bersifat larvasida (racun larva) karena mengandung senyawa temefos.

Bagi yang ingin pengendalian secara organik, ada senyawa alternatif pengganti bubuk abate.

Senyawa itu adalah senyawa cinnamaldehyde, cinnamylacetate, anethole dan eugenol yang terkandung pada kulit kayu manis (Cinnamomum burmanni).

Kandungan senywa kimia organik tersebut mempunyai efek larvasida, dengan memiliki sifat neurotoksin bagi saraf sensori susunan saraf perifer dan syaraf pusat.

Penelitian ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmanni) sebagai larvasida sebelumnya telah dilakukan oleh Wijayanti W.A, dkk.

Penelitian itu berjudul Minyak Atsiri dari Kulit Batang C. burmanii (kayu manis) Sebagai Insektisida Alami, Antibakteri dan Antioksidan. Fakultas MIPA, ITS (2009).

Dalam penelitian itu, kayu manis yang melalui proses destilasi (perebusan) memiliki daya insektisida terhadap larva nyamuk vektor demam berdarah.

Dalam penelitian lain, Alven Edra, dkk meneliti efek larvasida kayu manis terhadap namuk vektor DBD dibandingkan dengan efek larvasida abate (temefos).

Dalam penelitian itu, konsentrasi 500 ppm ke atas dari ekstrak etanol kayu manis menunjukkan persentase jumlah kematian larva nyamuk A. aegypti yang paling besar, yaitu 100 persen mati.

Konsentrasi 500 ppm bila dikonversi ke mililiter adalah 500 ml per 1000 liter air. Atau 5 ml per 10 liter air.

Sedangkan konsentrasi 62,5 ppm ekstrak kayu manis menunjukkan persentasi paling kecil yaitu kematian 16,67 persen.

Sedangkan hasil dari efektivitas abate menunjukkan,  konsentrasi abate (mengandung temefos) 1 (satu) ppm saja sudah menunjukkan persentase kematian larva A. aegypti 100 persen.

Alven Edra dkk dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau itu menyimpulkan, abate (temefos) masih lebih baik dalam membunuh larva A. aegypti dibandingkan esktrak etanol kayu manis di Pekanbaru.

Namun penggunaan abate harus terkontrol karena juga beracun untuk manusia dan fauna lainnya.
 

Sedangkan konsentrasi ekstrak etanol kayu manis yang diperlukan untuk 100 persen larva uji A. aegypti dalam rentang waktu 24 jam adalah 500 ppm. Pilihan ada di tangan Anda. (#)

Yosi Arbianto