Kota Batu Juara Umum Kejurda Open Paralayang Liga V Jawa Timur

peserta kejurda open paralayang v jatim


BATUKITA (KOTA BATU) - Momen Hari Pahlawan dimanfaatkan cabor paralayang Kota Batu menggelar Kejurda Open Paralayang Liga V Jawa Timur. Tema yang diambil adalah Tribute to A Hero. Acara yang digelar 10-11 November 2018 itu sekaligus memeringati 40 hari wafatnya tiga atlet paralayang Jatim. Mereka adalah Ardi Kurniawan, Reza dan Fahmi.  Ketiganya meninggal karena gempa di Palu, Sulawesi.

Keterangan foto:
Peserta Kejurda Open Paralayang Liga V Jawa Timur berfoto bersama. Di latar belakang terlihat foto atlet paralayang yang meninggal akibat gempa Palu (Foto: Muklas/ BATUKITA.com).

Ketua panitia Kejurda Open Paralayang Batu Liga V Jawa Timur, dr Benny Pandango  SpOG mengatakan, kejurda ini tidak hanya merayakan Hari Pahlawan 2018 saja. Juga untuk memeringati 40 hari wafatnya tiga atlet paralayang Jatim. Mereka adalah Ardi Kurniawan, Reza dan Fahmi.  

Selain itu, even tahunan ini diselenggarakan untuk menggali potensi atlet muda berbakat dari Jatim. Sekaligus memperkenalkan ragam potensi wisata Kota Batu. "Sebanyak 70 peserta mengikuti even ini. Mereka mewakili berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur," kata dokter ahli kandungan ini. 

Dia menjelaskan, peserta datang dari Kota Batu, Kota dan Kabupaten Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Tuban, Kota Surabaya, Probolinggo dan Bondowoso. 
Adapun jenis lomba yang dipertandingkan adalah ketepatan mendarat (KTM) dengan tiga kategori lomba. Yaitu kelas siswa putra-putri, kelas junior(U21) putra putri, dan kelas open.

Dokter yang tinggal di Desa Pesanggrahan Kota Batu ini melanjutkan, pemenang akan memeroleh tropi, sertifikat dan uang pembinaan. Khusus untuk seri liga, hasilnya menentukan peringkat atau poin atlet paralayang Jatim.
Masih di tahun 2018, akan diselenggarakan Liga seri VI atau terakhir di Kabupaten Malang. Acara diselenggarakan di pantai Modangan, Malang Selatan.

Untuk hasil Liga seri V, atlet Kota Batu juara umum. Satu atlet memeroleh rangking satu (emas ) di kelas open putra atas nama Timbul Prasetio. Kemudian di kelas siswa junior putra U 21 juga meraih emas. Atas nama Viky Ardiansyah. Sedangkan Jannete serta Notty juga meraih emas di kelas putri.
Benny memberi apresiasi tinggi kepada atlet Kota Batu yang telah berjuang menjadi juara umum pada event ini. 

Selain sebagai ketua panitia sekaligus Ketua Pengcab Paralayang Kota Batu, ia menyatakan sukses penyelenggaraan dan prestasi adalah tujuan utama. Dan yang perlu dicatat, pada event ini tidak ada kejadian yang fatal (zero accident) kata Benny.

Sementara itu, saat penutupan dihadiri Plt Ketua KONI Batu Slamet Muchsin. Ia mengatakan ajang kejurda paralayang sangat bagus. Bisa memberikan inspirasi kepada semua cabang olahraga lain untuk membuat program tahunan. Dengan menggelar kejuaraan, berarti cabor hidup dan memompa semangat para atletnya serta menggali potensi masing-masing atlet. 

Hasil olahraga tidak hanya membuat atlet mendapatkan prestasi. Tetapi jalan hidup juga terbuka. Misalnya bisa masuk jadi TNI/POlri, PNS, dan bonus besar. ”Kami di KONI apresiasi atas hasil pembinaan dan motivasi meraih juara tingkat nasional dan internasional. Bahwa olahraga tidak hanya menyalurkan hobi. Juga jadi pilihan masa depan bagi semua atlet berprestasi," jelas pria yang tinggal di Jalan Minsuwarso Kota Batu ini. (*)

Penulis: Muklas