Bahan Pupuk Organik, Kotoran Hewan Hingga Bulu Ayam

bulu ayam

Bulu ayam atau bulu unggas menjadi salah satu bahan pupuk organik yang sangat baik bagi tanaman. (Foto: BBC)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Cara untuk meminimalisir ketergantungan petani terhadap pupuk kimia (an organik) adalah memanfaatkan beragam jenis pupuk organik dari bermacam bahan.

Alam menyediakan beragam sumber bahan pupuk organik. Jenis-jenis bahan pupuk organik ini bisa dimanfatkan para petani, baik petani perkotaan alias pelaku urban farming, atau petani di pedesaan.

Kotoran hewan adalah sumber pupuk organik yang paling dikenal oleh masyarakat agribisnis. Tetapi, ternyata masih banyak bahan lain yang bisa menjadi sumber pupuk organik. Tinggal kemauan untuk mengumpulkannya, memproses dan memanfaatkannya.

Berikut jenis bahan organik yang bisa dijadikan bahan untuk pupuk organik. Termasuk berapa persen kandungan unsur makro (N-P-K) di masing-masing bahan organik ini. BATUKITA merangkumnya dari beragam sumber dan literatur.

1. Kotoran kuda
Ir Mul Mulyani Sutejo dalam Pupuk dan Cara Pemupukan (1999) menjelaskan, kotoran kuda padat mengandung N-P-K dengan komposisi 0,55-0,3-0,4. Sedangkan kotoran kuda cair (urine) mengandung N-P-K dengan perbandingan 1,35-0-1,25.

2. Kotoran sapi
Ir Mul Mulyani Sutejo dalam Pupuk dan Cara Pemupukan (1999) menjelaskan, kotoran sapi padat mengandung 0,4-0,2-0,1. Sedangkan kotoran sapi cair mengandung N-P-K dengan komposisi 1-0,2-1,35.

3. Kotoran kambing
Ir Mul Mulyani Sutejo dalam Pupuk dan Cara Pemupukan (1999) menjelaskan, kotoran kambing padat mengandung N-P-K dengan perbandingan 0,75-0,5-0,45. Untuk urine kambing komposisinya adalah 1,35-0,05-2,1.

4. Kotoran ayam
Kotoran ayam menurut Ir Mul Mulyani Sutejo dalam Pupuk dan Cara Pemupukan (1999) terdiri dari N-P-K dengan komposisi 1-0,8-0,4.

5. Darah hewan
Darah hewan ini perlu dibersihkan, disterilkan, dikeringkan lalu dibuat dalam bentuk tepung. Darah hewan ini bisa memicu organisme tanah menjadi aktif. Tetapi penggunaannya harus sesuai takaran. Karena kalau terlalu banyak, membuat tanaman terbakar. Ini karena tepung darah mengandung N cukup tinggi. Menurut Sarah Elliott dalam Maximumyield, perbandingan N-P-K adalah 12-0-0.

5 Tepung tulang
Tepung tulang digunakan sebagai sumber fosfor. Menurut Sarah Elliott dalam Maximumyield, tepung tulang terbuat dari tulang yang dihaluskan hingga berbantuk bubuk. Atau bisa didapatkan dari limbah pengolahan makanan. Aman untuk digunakan dan memiliki kandungan N-P-K diangka 3-15-0.

6. Tepung gluten jagung
Tepung gluten jagung memiliki N-P-K senilai 9-0-0. Menurut Sarah Elliott dalam Maximumyield, bahan ini terurai dalam waktu hingga empat bulan. Produk ini dapat juga mencegah perkecambahan biji.

7. Tepung biji kapas
Bisa didapatkan dari limbah industri kapas. Menurut Sarah Elliott dalam Maximumyield, biji kapas (dalam bentuk tepung) adalah pupuk lepas lambat yang menyediakan nitrogen dan fosfor. Jenis ini memiliki kandungan N-P-K yang relatif baik. Yakni 6-0,4-1,5. Hanya yang perlu diperhatikan, kondisi pupuk ini cendrung asam.

9. Bulu unggas yang ditumbuk
Bulu unggas ini adalah limbah industri makanan. Sarah Elliott dalam Maximumyield menyebutkan, tepung bulu terbuat dari bulu unggas yang ditumbuk halus. Ini merupakan sumber nitrogen pelepasan lambat yang sangat baik. Kandungan nitrogennya bisa mencapai 7-12%.

10. Cairan limbah ikan
Emulsi Ikan terbuat dari limbah ikan yang diolah dengan panas dan diatur pH-nya. Sarah Elliott dalam Maximumyield menjelaskan emulsi ikan cair mengandung zat gizi mikro. Sedangan kandungan unsur makronya N-P-K diangka 5-2-2. Produk ini bisa dicampur dengan air.

11. Tepung ikan
Tepung ikan terbuat dari limbah ikan yang disterilkan dengan panas dan dihaluskan. Tepung ikan padat adalah sumber nitrogen yang baik. Menurut Sarah Elliott dalam Maximumyield kandungan N-P-K 10-6-2.

12. Ekstrak ganggang
Menurut Lynette Morgan dalam Organic Hidroponic, ekstrak ganggang punya kandungan nutrisi yang baik untuk tanaman. Kandungan N-P-K 9-4-6. Juga mengandung 0,1 Ca dan 0,5 Mg. Elemen lain yang dikandungnya adalah Fe, Zn, Mn, B, Cu, Mo dan Co.

13. Jerami
Menurut Lynette Morgan dalam Organic Hidroponic, jerami juga baik untuk bahan pupuk organik. Kandungan N-P-K diangka 0,6-0,1-1,05.

14. Rumput laut
Rumput laut hidup di laut. Di air laut, banyak mengandung mikronutrien. Sarah Elliott dalam Maximumyield menyebutkan lebih dari 70 mikronutrien yang dikenal ada di air laut. Rumput laut mengandung mikronutrien  dan makronutrien yang baik untuk tanaman.

15. Molase
Molase mengandung magnesium, kalium, belerang, kalsium dan zat besi, serta zat gizi mikro lainnya. Produk sampingan pabrik gula ini baik untuk pupuk tanaman.

16. Abu kayu
Abu kayu dari pembakaran kayu (bukan abu batubara), adalah sumber potasium (K) yang baik. (*)

Penulis: Ardi Nugroho
Editor: Yosi Arbianto