Ilustrasi anak sekolah belajar bersama gurunya (Foto: republika.co.id for BATUKITA.com)
BATUKITA.COM-Kota Malang - Orang tua seringkali bimbang dalam memilih sekolah yang baik dan berkualitas untuk anaknya. Variabel apa yang harus orang tua kedepankan ketika memilih sekolah.
"Bagaimana sih cara memilih sekolah yang bagus untuk anak saya? Semua sekolah, kalau ditanya, pasti menjawab sekolah mereka bagus. Bagaimana cara praktis untuk memilihnya?" begitu kira-kira pertanyaan dalam benak orang tua.
Dikutip dari Munif Chatif dalam Gurunya Manusia, ternyata memilih sekolah untuk anak itu gampang.
Yakni menemui kepala sekolah bersangkutan, dan bertanya baik-baik dan serius tentang jadwal pelatihan guru di sekolahnya. Ya, jadwal pelatihan guru di sekolah itu. Kok?
Jika seorang kepala sekolah mengatakan jadwal pelatihan guru di sekolahnya dilakukan 3 hari dalam 1 tahun. Lalu kepala sekolah lain mengatakan 3 hari dalam 6 bulan. Sedangkan kepala sekolah lainnya lagi mengatakan hampir setiap hari hampir ada pelatihan guru. Maka, pilihlah sekolah yang punya durasi jadwal pelatihan guru terbanyak.
Ini berarti, frekuensi waktu belajar para guru di sekolah sangat menentukan baik atau tidaknya kualitas sekolah tersebut. Tentunya harus dipastikan apakah informasi itu benar dilakukan.
Munif yang juga praktisi pendidikan ini mengingatkan para kepala sekolah untuk mengumumkan, baik lewat surat maupun di papan pengumuman sekolah, jadwal pelatihan guru.
Dengan adanya publikasi, para guru juga akan belajar untuk terus terpantau oleh wali murid sebagai konsumen pendidikan.
Guru adalah Manusia Pembelajar
Apabila guru adalah makhluk yang tidak boleh berhenti belajar, ada pertanyaan yang sulit dijawab, yaitu kapan dan di manakah guru harus belajar?
Menurut Munif, seorang kepala sekolah sebuah sekolah dasar mengatakan para guru di sekolahnya harus mengikuti program pelatihan guru secara reguler. Hal ini tidaklah murah. Terbentur pada masalah biaya. Apalagi pelatihan guru yang profesional saat ini tidaklah murah.
Namun, sebenarnya itu bukan masalah. Munif penulis buku Sekolahnya Manusia ini menyarankan tiga hal pelatihan guru yang murah, dan guru tetap punya waktu dan semangat belajar.
1. Membentuk Divisi Guardian Angel (GA), Sang Malaikat Penyelamat
Yaitu divisi khusus untuk pelatihan dan pengembangan guru di tiap sekolah.
Munif mengatakan Divisi GA ini kelak akan menjadi jantung sekolah tersebut. Tim GA terdiri dari kepala sekolah dan beberapa guru inti bidang studi.
Tugas utama divisi ini adalah:
A. Mendesain prioritas program pelatihan guru yang sangat dibutuhkan.
B. Mengikuti pelatihan-pelatihan dan meneruskan pelatihan-pelatihan tersebut kepada para guru lainnya.
C. Memberikan konsultasi lesson plan kepada para guru.
D. Membuat dan menerbitkan rapor kualitas lesson plan sebagai standar ukur guru dalam hal kualitas proses belajar mengajar.
2. Bedah Buku Secara Reguler
Setiap kali terbit buku pendidikan yang baru, para guru di sebuah sekolah harus membedah buku itu. Bila setiap bab dalam sebuah buku itu dibedah oleh seorang guru, tentunya tidak memberatkan. Sebab setiap guru hanya membedah satu bab.
Dalam waktu yang singkat, banyak guru yang membedah secara bersamaan sehingga mereka mengambil manfaat dari seluruh isi buku.
Apabila program bedah buku secara rutin diadakan, ini berarti self learning bagi guru untuk terus menumbuhkan keinginan belajar dan tahu lebih banyak lagi tentang dunia pendidikan modern-yang terus berkembang.
3. Program Tamu Kita Minggu Ini
Yaitu sebuah program yang diikuti oleh guru bidang studi tertentu atau gabungan beberapa bidang studi untuk membicarakan "tamu" mereka. Yaitu seorang siswa yang mungkin dalam kurun waktu tertentu sering menghadapi masalah.
Pertemuan rutin untuk mencari jalan keluar masalah atau bagaimana menghadapi siswa, bisa menjadi solusi praktis untuk menyelesaikan masalah siswa tertentu. (*)
Yosi Arbianto