Indonesia Peringkat 55 Olimpiade Tokyo Era Pandemi

olimpiade tokyo 2020

Pidato upacara penutupan Olimpiade 2020 Tokyo, Minggu 8 Agustus 2021. (Foto: courtesy olympics.com for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Malang - Olimpiade 2020 di Tokyo yang digelar pada 2021 karena pandemi Covid-19, resmi ditutup, Minggu 8 Agustus 2021.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, resmi menutup Tokyo Games 2020, yang telah berlangsung selama 16 hari.

Penutupan dilakukan dalam upacara penutupan di Stadion Nasional (Olympic Stadium) Tokyo, Minggu malam. "Saya menyatakan Olimpiade ditutup," ujar Bach di podium, dikutip dari Antaranews.

Penutupan tersebut diikuti oleh tarian yang kemudian berlanjut dengan alunan piano "Clair de Lune" dari Claude Debussy, komponis berkebangsaan Prancis, bersamaan menutupnya kaldron api Olimpiade.


Kembang api menghiasi langit Stadion Nasional Tokyo, kemudian diikuti dengan tulisan digital "Arigato," yang berarti terima kasih dalam bahasa Jepang.

Dalam pidato penutupan, Bach berterima kasih pada atlet yang telah berjuang di Olimpiade Tokyo, dan menjunjung tinggi solidaritas di bawah atap Kampung Atlet.

"Banyak tantangan yang harus dihadapi karena pandemi... dan, Olimpiade ini menumbuhkan harapan," kata Bach.

"Kalian atlet terbaik di dunia yang membuat Olimpiade menjadi nyata." sambungnya.

Tak lupa, Bach berterima kasih kepada semua relawan atas upaya dan bantuan, sehingga Olimpiade bisa terwujud.

Bach juga berterima kasih kepada Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike, serta Ketua Panitia Olimpiade Tokyo 2020, Seiko Hashimoto.

"Terima kasih Jepang, terima kasih Tokyo," ujar Bach.

Kontingen Amerika Serikat keluar sebagai juara umum Olimpiade Tokyo 2020 berdasarkan klasemen akhir perolehan medali menjelang upacara penutupan.

Sementara itu, Indonesia berakhir di posisi ke-55 dalam klasemen akhir medali. Dengan perolehan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu, demikian catatan laman resmi Olimpiade.

AS yang hari sebelumnya menduduki peringkat kedua, mengambil alih posisi juara umum Olimpiade Tokyo berkat raihan tiga medali emas tambahan pada hari terakhir kompetisi. Yakni ketika China --yang sebelumnya ada di puncak-- gagal menambah satu emas pun.

Dengan tambahan tersebut, AS mempertahankan gelar juara umum Olimpiade tiga edisi beruntun.  Di Tokyo AS mengumpulkan total 39 medali emas, 41 perak dan 33 perunggu.


China di posisi kedua dengan 38 medali emas, 32 perak dan 18 perunggu, diikuti tuan rumah Jepang yang mengumpulkan 27 emas, 14 perak dan 17 perunggu.

Sementara itu, Britania Raya yang pada hari terakhir menambah dua medali emas finis di peringkat keempat dengan 22 emas, 21 perak dan 22 perunggu. Posisinya menyalip ROC/Rusia yang ada di posisi kelima dengan 20 emas, 28 perak dan 23 perunggu.

Kendati di hari terakhir Australia gagal menambah satu medali pun, mereka tetap menutup penampilan di Olimpiade Tokyo menempati posisi keenam dengan koleksi 17 emas, tujuh perak dan 22 perunggu.

Sementara itu, negara-negara peringkat ketujuh hingga ke-10 semuanya sama-sama meraih 10 medali emas dan bahkan harus dipisahkan oleh raihan perak atau perunggu.

Belanda di posisi ketujuh dengan 10 medali emas, 12 perak dan 14 perunggu, diikuti Prancis peringkat kedelapan dengan 10 emas, 12 perak dan 11 perunggu.

Jerman di posisi kesembilan dengan 10 medali emas, 11 perak dan 16 perunggu, sedangkan Italia melengkapi 10 besar klasemen dengan 10 emas, 10 perak dan 20 perunggu. (*)

John