Pertalite Dihapus Bertahap Ganti Pertamax, Harganya?

spbu pertamina jual pertalite dan pertamax

Kementerian ESDM berencana menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite mulai tahun 2022. (Foto ilustrasi courtesy ANTARA)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana menghapus bertahap bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite mulai tahun 2022. Tujuan akhirnya adalah konsumen diarahkan untuk mengonsumsi Pertamax atau BBM dengan kadar RON di atas 92.

Penghapusan Premium dan Pertalite itu dilakukan secara bertahap. Caranya dengan mengurangi pasokan Premium terlebih dahulu dengan tujuan masyarakat beralih ke Pertalite.
 
Tahap selanjutnya, pemerintah mengurangi pasokan Pertalite agar masyarakat beralih ke Pertamax.

Proses penggantian ini, salah satunya bertujuan agar masyarakat menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Dengan penghapusan dan pergantian ini, apakah nantinya masyarakat bakal membayar lebih mahal untuk BBM?

Dikutip dari Tempo.co, ada perbandingan harga BBM yang diringkas dari situs resmi PT Pertamina (Persero).

Hingga minggu keempat Desember 2021, Pertamina menjual Premium dengan harga Rp 6.450 per liter di wilayah Jabodetabek. Sementara itu, Pertalite dijual dengan harga Rp 7.650 per liter.

Untuk Pertamax dibanderol seharga Rp 9.000 per liter dan Pertamax Turbo yang memiliki RON 98 dijual dengan harga Rp 12.000 per liter.

Harga BBM RON 92 atau Pertamax yang dijual Pertamina tersebut relatif lebih murah ketimbang harga BBM yang dijual di SPBU swasta, misalnya Shell.

Sebagai gambaran, Shell Indonesia, menjual Shell Super yang memiliki RON 92 dengan harga Rp 12.860 per liter, dan Shell V Power (RON 95) Rp 13.500 per liter.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih sebelumnya mengatakan, pemerintah secara serius terus berupaya memperbaiki kondisi lingkungan dengan mendorong penggunaan BBM RON 90 sebagai bahan bakar antara menuju BBM yang ramah lingkungan.

"Kita memasuki masa transisi, di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan,” kata Soerja seperti dikutip dalam laman resmi Kementerian ESDM, Kamis, 23 Desember 2021.

Saat ini, kata Soerja, Premium RON 88 hanya digunakan oleh tujuh negara saja. Volume yang digunakan pun sangat kecil, karena kesadaran masyarakat menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik telah lebih jauh meningkat.


Dalam hitungannya, peralihan dari Premium ke Pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi CO2 sebesar 14 persen, untuk selanjutnya dengan perubahan ke Pertamax akan menurunkan kembali emisi CO2 sebesar 27 persen.

Seiring dengan itu, pemerintah tengah menyusun peta jalan BBM ramah lingkungan yang nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.

Ia menjelaskan, ada tata waktu untuk nantinya Indonesia akan menggunakan BBM ramah lingkungan yang membuat adanya peralihan lagi dari penggunaan Pertalite ke Pertamax.

Proses peralihan Pertalite ke Pertamax pun menjadi salah satu bahasan dalam agar peralihannya tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Sehingga kami juga mencermati volume Pertalite yang harus disediakan untuk masyarakat,” kata Soerja.(*)

Yosi Arbianto