ChatBot AI Penyedia Informasi Makin Beragam

google bard

Teknologi kecerdasan buatan (AI) selayaknya asisten pribadi untuk pencarian pengetahuan dan informasi makin beragam. (Foto: courtesy NurPhoto/Getty Images for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Malang - Teknologi kecerdasan buatan (AI) selayaknya asisten pribadi untuk pencarian pengetahuan dan informasi makin beragam.

Para raksasa teknologi berpacu merilis teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) masing-masing.

Microsoft ChatGPT

Pada penghujung 2022, Microsoft telah mengintegrasikan ChatGPT, teknologi AI yang dikembangkan perusahaan OpenAI, ke dalam mesin pencari Bing.

Penggunaan chatbot itu bertujuan menggabungkan kemampuan yang dimiliki ChatGPT dengan mesin pencari konvensional yang dimiliki Bing.

Secara umum, chatbot yang menggunakan AI bisa memahami konteks pertanyaan dan menghasilkan jawaban alami. Lalu bisa memproses informasi yang kompleks.

Kelebihan lainnya adalah kemampuan mempelajari informasi baru, beradaptasi dengan topik yang berbeda, dan bekerja otomatis.

Menyusul popularitas ChatGPT, para kompetitor segera merilis chatbot mereka yang sama-sama berteknologi AI.


Google Bard

Pada 20 Maret 2023, Google Alphabet segera merilis chatbot AI bernama Bard.

Menurut CEO Google Alphabet, Sundar Pichai, perusahaan menggunakan model bahasa besar internalnya, LaMDA, untuk mendukung layanan AI percakapan.

Robot ini mengambil informasi dari web untuk memberikan respons terkini dan berkualitas tinggi untuk pengguna.

Salah satu contohnya adalah, Bard bisa memberi ide makan siang berdasarkan apa yang ada di kulkas.

Meta Galactica

Kemudian, induk perusahaan Instagram dan Facebook, Meta, juga tengah mengembangkan chatbot AI bernama Galactica.

Model bahasa ini dirancang untuk memberikan bantuan kepada para ilmuwan dan peneliti. Yakni bisa memberikan ringkasan artikel akademik, solusi untuk masalah matematika, kemampuan untuk membuat anotasi molekul.

Dikutip dari The Verge, Meta mengatakan pihaknya melatih bot pada lebih dari 48 juta makalah, buku teks, bahan referensi, senyawa, protein, dan sumber pengetahuan ilmiah lainnya.

Sayangnya, bot tersebut masih memberikan hasil yang mengecewakan.

Meta juga mengembangkan AI lain yakni BlenderBot 3, yang bekerja seperti semacam asisten digital.

Lalu ada LLaMA yang hanya dapat diakses oleh komunitas AI sebagai tahap uji beta.

Anthropic Claude

Anthropic merupakan sebuah perusahaan riset AI yang didirikan oleh mantan karyawan OpenAI pada 2021.

Mereka disebut sedang mengerjakan pesaing ChatGPT bernama Claude yang belum dirilis ke publik secara penuh.

Perusahaan ini mendapat dukungan Google dengan investasi sebesar US$300 juta atau Rp4,5 triliun pada akhir 2022.

Perusahaan mengembangkan chatbot menggunakan metodologi yang disebutnya AI Konstitusional.

YouChat

You.com adalah sebuah perusahaan yang dibangun oleh dua mantan karyawan Salesforce.

You.com pertama kali memperkenalkan chatbot, yang disebut YouChat, pada Desember 2022.

YouChat dapat memberikan jawaban beranotasi untuk berbagai jenis pertanyaan, membuat ringkasan artikel dari web, membuat kode, menulis esai, dan lainnya.

Alibaba

Alibaba pada awal Februari 2023 mengatakan perusahaan sedang menguji saingan ChatGPT secara internal.

Alibaba dilaporkan telah bereksperimen dengan AI generatif sejak 2017, tetapi belum memberikan gambaran kemampuannya.

Baidu Ernie Bot

Perusahaan China lainnya, Baidu, sedang bersiap teknologi AI yang disebutnya "Ernie Bot".

DuckAssist

Mesin pencarian DuckDuckGo memperkenalkan DuckAssist yang memanfaatkan AI untuk meringkas jawaban dari permintaan pencarian.

Neeva AI

Neeva juga telah meluncurkan layanan pencarian berbasis AI yakni NeevaAI.


Sebagai catatan, DuckDuckGo, You.com, dan mesin pencari Neeva menggunakan Bing untuk menyediakan beberapa informasi.

Kerjasama itu dilakukan karena mengerjakan indeks seluruh web di dunia ini merupakan sesuatu yang mahal.

Sampai saat ini masih dua perusahaan, Microsoft dan Google mengindeks seluruh web di dunia. (#)

John