Tanaman Kekurangan atau Kelebihan Nitrogen, Ini Akibatnya

daun kekurangan nitrogen

Bila tanaman kekurangan nitrogen, salah satunya, menampakkan gejala klorosis atau gagal membentuk klorofil seperti pada foto. (Foto: courtesy bluelab.com for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Tanaman bisa sakit karena kekurangan nutrisi (malnutrisi) atau kelebihan nutrisi (keracunan). Nutrisi utama tanaman adalah C,H, dan O. Sedangan nutrisi makro tanaman adalah unsur nitrogen, phospor dan kalium (NPK).

Disebut nutrisi makro karena unsur N,P dan K banyak diperlukan oleh tanaman dibanding unsur kimia lain.

Itulah mengapa dalam kegiatan pemupukan sering dikenal istilah unsur hara makro (N,P,K, Ca, Mg, S) dan unsur hara mikro (Fe, Mn, Bo, Mo,Cu, Zn, Cl, Co).

Mari kita bahas kebutuhan, kekurangan dan kelebihan unsur nitrogen, phospor dan kalium pada tanaman. Salah satu referensi dalam bahasan ini adalah Hama & Penyakit Tanaman karya Ir Pracaya.

Nitrogen (N)

Kandungan nitrogen dalam tanaman berkisar 1 - 4 persen dari berat kering tanaman.


Unsur hara nitrogen diambil dari tanah dalam bentuk nitrat (NO3) atau ammonium (NH4). Kebanyakan dalam kondisi bersenyawa dengan persenyawaan karbon dan membentuk persenyawaan asam amino dan protein.

Unsur hara nitrogen merupakan salah satu unsur penting tanaman. Karena nitrogen dibutuhkan untuk membentuk persenyawaan asam amino, protein, klorofil (zat hijau daun), dan persenyawaan penting dari tanaman.
 
defisiensi nitrogen
Gejala kekurangan nitrogen (Foto: courtesy kiwicare.co,nz for BATUKITA.com)

Untuk itu, tanaman tidak boleh kekurangan nitrogen. Gejala tanaman yang kekurangan nitrogen adalah:
  1. Daun mengecil berwarna pucat sampai hijau kekuningan. Jika kronis atau kekurangan nitrogen berkelanjutan, warna daun menjadi cokelat kekuningan dan kering.
  2. Tanaman kerdil dan produksi kurang serta memanjangnya akar tidak normal.
  3. Gejala kekurangan nitrogen tampak pada daun tua lebih dahulu. Daun-daun sebelah bawah tampak hangus dan mati sebelum waktunya. Sementara itu, ujung tanaman tetap hijau muda. Kadang sering dikira kekurangan air.
  4. Buah rontok sebelum waktunya.
  5. Perkembangan bunga berkurang, berakibat rontok dan tidak terjadi buah.
  6. Daun tembakau menjadi sempit dan panjang, seperti pita atau sabuk dengan tepi bergelombang atau berkerut.
  7. Tanaman menjadi kerdil dan klorosis (daun menguning karena gagal membentuk klorofil atau zat hijau daun).
  8. Jumlah daun sedikit. Tunas atau pucuk baru hanya sedikit atau tanaman lambat bertunas
Bila kekurangan nitrogen tidak segera diatasi, dan terjadi kekurangan dalam waktu yang lama, maka tanaman akan mati.


Oleh karena itu, bila melihat gejala di atas, tanaman segera dipupuk dengan pupuk yang mengandung nitrogen.

Pupuk alami yang mengandung nitrogen misalnya pupuk kandang, kompos, dan pupuk hijau (contoh sampah tanaman yang termasuk dalam famili Leguminosae atau kacang-kacangan)

Pupuk buatan yang mengadung nitrogen cukup banyak jenisnya. Bisa dicirikan dengan adanya unsur N dalam komposisinya. BatuKita merekomendasikan pupuk Nitroking karena punya teknologi penghambat oksidasi N ke udara (klik di sini)


Sementara itu, tanaman juga bisa sakit dan terganggu ketika pemupukan nitrogen berlebihan.

Kelebihan pemberian pupuk nitrogen dapat merusak struktur tanah dan merusak lingkungan hidup di dalam tanah, seperti cacing tanah mati atau matinya mikroorganisme.


Selain itu, kelebihan unsur nitrogen, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat memengaruhi ketersediaan unsur fosfor, tembaga, seng, mangan, molibden, dan unsur-unsur lainnya dalam media tanam.

Namun, penggunaan pupuk organik umumnya tidak terjadi peristiwa kelebihan nitrogen.

Sedangkan penggunaan pupuk pabrik berlebihan, misalnya urea mengandung biuret dan natrium nitrat (chili salpeter) dan mengandung kalium perklorat yang tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.
 
Jika penggunaan pupuk pabrik berlebihan, akan mengganggu pertumbuhan tanaman dan kemungkinan terjadi persenyawaan asam nitrit yang merupakan racun bagi akar tanaman.

Gejala dan akibat kelebihan nitrogen terhadap tanaman, sebagai berikut:
  1. Buah masak lebih lambat.
  2. Merangsang pertumbuhan vegetatif (daun,ranting, tunas) dan menunda terbentuknya bunga serta buah.
  3. Gugurnya kuncup-kuncup bunga.
  4. Batang, cabang, dan ranting banyak mengandung air sehingga menjadi lunak dan tidak tahan gangguan mekanis dari luar.
  5. Tanaman mudah terkena infeksi penyakit.
  6. Menurunkan kualitas buah, biji-biji beras, dan jagung.
  7. Dalam kondisi ekstrem, daun bisa kering dan cokelat karena lisis.
  8. Akar menjadi cokelat seperti karat.
Demikian gejala dan akibat dari kekurangan atau berlebihan unsur nitrogen pada tanaman. Dalam artikel selanjutnya, akan dibahas kekurangan dan kelebihan asupan unsur phospor serta kalium. (bersambung)

Yosi Arbianto