Punya Sustainability Lab, Resor di Uluwatu Layak Ditiru

alila villas uluwatu

Sebagai entitas bisnis yang mengusung efisiensi, profit sekaligus keberlanjutan, maka langkah Alila Villas Uluwatu, Bali patut ditiru. Salah satu hasil kreasinya adalah mengubah botol bekas menjadi gelas yang digunakan di restoran (Foto: Alila Villas Uluwatu, Bali for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Bali - Dunia perhotelan selayaknya menggabungkan prinsip-prinsip daur ulang limbah, meregenerasi alam dan profit.

Sebagai entitas bisnis yang mengusung efisiensi, profit sekaligus keberlanjutan, maka langkah Alila Villas Uluwatu, Bali patut ditiru.

Pengelola resor ini menyusun tiga konsep simultan untuk menerapkan efisiensi, profit dan keberlanjutan.

Tiga konsep itu adalah: penghapusan limbah dan polusi, mengedarkan produk dan bahan dengan nilai tertinggi, dan meregenerasi alam.

Mereka memiliki Sustainability Lab sebagai laboratorium uji coba dan rekayasa untuk mengubah material yang "dibuang" menjadi barang bernilai tinggi.
 
Di Sustainability Lab, botol kaca bekas diolah menjadi gelas minum yang dapat digunakan di restoran Indonesia The Warung.

Gelas dari botol itu juga dijual sebagai hadiah di butik Alila. Sebagian juga diubah menjadi tempat lilin.
 
Kemudian bahan styrofoam dan lapisan plastik dari sandal tamu yang sudah tidak dipakai, didaur ulang menjadi material halus untuk mengisi bean bag di area istirahat staf.  Styrofoam itu juga untuk properti lainnya.


Di dalam Sustainability Lab ini juga ada fasilitas "Pick and Swap Shop" khusus untuk karyawan.

Fasilitas ini memungkinkan staf dapat membawa pulang barang-barang yang tidak dalam kondisi sempurna untuk para tamu, tetapi masih dapat berfungsi dengan baik.

Barang-barang itu misalnya tas pantai, topi pantai, sandal , dan gantungan baju.

Selain diolah, sampah non organik lainnya juga dijual ke perusahaan daur ulang atau dikembalikan ke pemasok.
 
"Kami juga berkolaborasi dengan yayasan atau perusahaan lain yang dapat membantu proses daur ulang. Misalnya, puntung rokok dijadikan furnitur. Lalu ban buggy diproses menjadi tatakan gelas di Sunset Cabana Bar. Lalu payung bekas menjadi tas jinjing berkat kreativitas tim kami dan dedikasi ibu-ibu yayasan Mountain Mamas," tutur Prhativi Dyah selaku Director or Public Relations & Marketing Communication.
 
Yang terakhir, resor juga membuat kompos sendiri dari limbah tanaman. Kompos itu digunakan untuk meregenerasi tanah di kebun cabai organik dan taman di area resor seluas 14 hektar.(ads)
 
Hana 
 
Baca Artikel BatuKIta di Google News