Tari Sembrama Kota Batu, Kreasi Gerak Menyambut Tamu

tari sembrama atau sembromo

Kota Batu punya tarian bernama tari Sembrama (Sembromo). Tari ini tergolong kreasi baru karena dibuat sekitar 2003-2004. (courtesy sanggar sekartaji for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Kota Batu punya tarian bernama tari Sembrama (Sembromo). Tari ini tergolong kreasi baru karena dibuat sekitar 2003-2004.

Maksud tari kreasi baru adalah tari Sembrama bukan tari tradisional, tari klasik atau tari rakyat.
 
Tari ini lahir dua tahun setelah Kotatif Batu ditetapkan menjadi sebuah kota berdasarkan UU No 11/2001 tentang Pembentukan Kota Batu.

Sembrama dalam bahasa Sansekerta artinya sambutan, penghormatan. Juga diartikan bersinar.

Untuk itulah, tari Sembrama sering ditarikan ketika menyambut tamu, pembukaan even, atau pembuka gelar budaya di Kota Batu.

Tari Sembrama dibuat atas permintaan Dinas Pariwisata Kota Batu kepada Chatam A.R (alm), seorang seniman dari Kota Malang.

Chatam adalah penari wayang topeng, pelatih tari dan juga koreografer. Seniman yang lahir di Malang 13 Oktober 1943 itu adalah Ketua Sanggar Swastika, Jalan Gading 14A Kota Malang.

Tentang struktur gerak tari Sembrama, Kiki Devi Novita Yanti pernah menulisnya sebagai skripsi pada 2015.

Mahasiswi Universitas Negeri Malang ini menyimpulkan bahwa unsur gerak tari Sembrama meliputi 4 (empat) unsur gerak.

Keempatnya yaitu: unsur gerak kepala (jejeg, dingkluk luruh, toleh kanan); unsur gerak tangan (penthang ngandhap, sembahan, ngrawit, miwir sampur, njipit sampur, kebyok, kebyak, nggendewo, malang kerik).

Lalu ada unsur gerak badan (tegak dan doyong). Kemudian unsur gerak kaki (tanjak, gejug, gedrug, jengkeng).

Untuk motif gerak tari Sembrama meliputi 2 (dua) jenis motif gerak. Yaitu motif gerak statis (tanjak putri, gedruk pentang putri, sembahan). Lalu motif gerak dinamis (mlaku egolan, labas, singget puketan, sirik miwir sampur, ngancap).

Terkait ragam gerak tari Sembrama meliputi 2 (dua) jenis ragam gerak. Yakni ragam gerak statis (sembahan gedeg, singget, bandrek an, nggendewo, ngrawit, kebyok kebyak nyeger).

Kemudian ragam gerak dinamis (sembahan jengkeng 4 arah, singget labas, sirik miwir sampur, pring lurik, laras ngajeng, gejugan mundur).

Dari penelitian itu, Yanti menyarankan penting untuk mendokumentasikan ha-hal lain yang belum ia tulis.

Hal penting lain itu misalnya makna simbolik gerak tari Sembrama dan struktur penyajian tari Sembrama. (#)

Hana