Pakai Drone Penyemprot Pestisida, Ingat Hal Ini

drone pertanian semprot pestisida

Penggunaan drone pertanian untuk penyemprotan pupuk atau pestisida terbukti memberikan efisiensi waktu dan tenaga. Salah satu jenis drone pertanian dengan harga jual di atas Rp150 juta pada akhir 2023. (Foto: courtesy dorangadget for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Penggunaan drone pertanian untuk penyemprotan pupuk atau pestisida terbukti memberikan efisiensi waktu dan tenaga.

Data Balai Besar Mekanisasi Pertanian Kementerian Pertanian RI menyatakan, untuk menyemprot lahan seluas satu hektar, hanya butuh waktu 50 menit.

Waktu sesingkat itu dengan spesifikasi, kecepatan semprot 3 kilometer/jam, ketinggian 1-2 meter, dan lebar bidang semprot 4 meter.

Dengan mahalnya ongkos kerja dan kebutuhan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, petani dengan kepemilikan lahan luas wajib memanfaatkan teknologi drone ini.

Petani bisa memanfatkan drone dengan menyewa, atau bahkan membeli sendiri peralatannya.

Untuk itu, sebelum menggunakannya, ada baiknya petani memahami hal-hal dasar dari penggunaan teknologi drone pertanian.

Berikut hal dasar yang wajib diketahui petani sebelum menggunakan drone pertanian untuk penyemprotan pupuk atau pestisida.

BatuKita merangkumnya dari beragam sumber, salah satunya dari full drone solution.


Jumlah Tenaga

Hanya diperlukan dua orang saja untuk menyemprot pestisida atau pupuk menggunakan drone.

Yakni seorang operator drone (pilot) dan seorang lagi adalah peracik pestisida atau pupuk. Dua orang ini harus benar-benar ahli di bidangnya.

Dua orang ini juga sebaiknya dilengkapi pengaman (masker, sarung tangan) karena akan bekerja dengan bahan beracun.

Pemilihan Waktu

Pemilihan waktu penyemprotan penting agar penyemprotan berlangsung efektif. Penyemprotan sebaiknya dilakukan ketika cuaca tidak hujan, kecepatan angin rendah, dan tidak terpapar terik mentari.

Waktu yang baik adalah pagi hari sebelum matahari terbit, atau sore menjelang matahari terbenam.

Pengecekan Drone

Kondisi drone harus prima. Terutama kapasitas baterai, tersedia baterai cadangan, kondisi baling-baling baik, kabel sudah terhubung semua, sinyal baik, layar monitor tidak terkendala dan remote berjalan normal.


Pemetaan Area

Pemetaan area ini perlu dilakukan sebelum bekerja dengan drone pertanian. Pemetaan bisa dengan manual (memberikan patok batas), atau dengan teknologi program pemetaan.

Salah satu teknologi pemetaan untuk drone adalah program/aplikasi mission planner.

Drone menggunakan sensor dan GPS untuk memetakan area pertanian dengan akurasi tinggi.

Selain pemetaan, operator sekaligus bisa mengatur kecepatan drone dan ketinggian drone dari permukaan tanah ketika terbang.

Setelah pemetaan area selesai, drone siap untuk menyemprotkan cairan dengan dikemudikan oleh pilot manual atau pilot otomatis (autopilot).


Pengecekan Alat Semprot

Drone hanya "pesawat" pembawa dari alat semprot yang terpasang di bawahnya. Untuk itu, alat atau pompa semprot harus dicek dan dikalibrasi terlebih dahulu.

Alat semprot harus dicek serta menyetel lebar semprotan dan bentuk semprotan (bentuk kerucut, kipas).

Untuk mengetes alat semprot, bisa diisi air biasa terlebih dahulu dan menerbangkan drone di area terbatas. Ketika penerbangan percobaan, bisa melihat kondisi sprayer, bentuk semprotan, lebar semprotan, ketinggian dan kecepatan terbang.

Membuat Larutan Pestisida atau Pupuk Cair

Tahap selanjutnya adalah membuat larutan pestisida atau pupuk cair. Pembuatan larutan semprot ini memperhatikan dosis dan kapasitas yang bisa dibawa drone.

Termasuk memperhatikan hama atau penyakit sasaran, jenis bahan aktif, penambahan perekat, dan panduan pencampuran pestisida dan pupuk cair.

Sebaiknya membuat larutan semprot secara bertahap sesuai kapasitas tangki. Dengan begitu mudah diketahui total kebutuhan larutan semprot sesuai luas lahan dan tidak membuang larutan semprot yang tersisa.


Pengisian Tangki Semprot

Kapasitas tangki semprot beragam, tergantung jenis drone. Ada yang 8 liter, 10 liter,17 liter,  20, 30 atau 40 liter.

Ketika mengisi larutan semprot ke dalam tangki drone, perlu memerhatikan kebersihan, jangan sampai tumpah. Sebab posisi tangki berdekatan dengan alat elektronik.

Pengisian harus menggunakan saringan agar sprayer tidak tersumbat. Pastikan juga tutup tangki telah rapat dan tidak ada cairan tumpah saat terbang.

Monitoring dan Kontrol

Selama proses penyemprotan, drone sprayer harus dipantau dan dikontrol terus-menerus oleh pilot.

Pilot harus memastikan drone sprayer terbang pada ketinggian yang tepat dan tidak bertabrakan atau terhalang bangunan atau pohon.
 
Demikian sekilas pengetahuan dasar menggunakan drone semprot pertanian. Dengan harga jual drone pertanian yang masih di atas Rp100 juta per unit, opsi menyewa lebih efisien.

Harga sewa beragam, ada yang hanya Rp100 ribu per hektar. Selamat mencoba!

John