Tanaman Kurang Kalium, Ini Gejala dan Akibatnya

gejala kekurangan kalium K

Sebagai makanan utama tanaman, unsur kalium (K) atau potash harus tersedia cukup. Perannya penting untuk pembungaan, perkembangan buah, bulir atau umbi. Foto menunjukkan tanaman tembakau yang kurang kalium menyebabkan daun menggulung, kasar dan klorosis di bagian ujung tepi (Foto: courtesy ncsu.edu for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Sebagai makanan utama tanaman, unsur kalium (K) atau potash harus tersedia cukup. Perannya penting untuk pembungaan, perkembangan buah, bulir atau umbi.

Unsur hara kalium biasanya tersedia dalam bentuk K20, dan diserap tanaman dalam bentuk ion  K+. Kalium bukan penyusun jaringan tanaman karena tidak membentuk persenyawaan seperti nitrogen dan fosfor.

Namun, kalium terbentuk dalam keadaan larutan di dalam getah sel. Besarnya kalium sekitar 0,5-4 persen dari berat kering tanaman.

Kalium berkumpul pada bagian tanaman yang terjadi proses pembelahan dan pertumbuhan sel aktif. Misalnya bagian buah atau umbi.

Unsur hara ini memerankan bagian penting dalam penggunaan unsur-unsur hara yang lain, dan dalam menyintesa protein dan lemak.

Beberapa tanaman memerlukan ketersediaan kalium dalam jumlah yang lebih besar, utamanya tanaman yang menghsilkan buah atau umbi.


Karena kalium (K) sangat penting bagi tanaman, maka tidak boleh kekurangan. Berikut beberapa gejala atau ciri tanaman kekurangan kalium.

  1. Aktivitas fotosintesis (memasak makanan) berkurang. Akibatnya kegiatan penimbunan makanan terhambat. Baik penimbunan makanan pada akar (ubi kayu, kentang, bawang) atau pada tanaman sereal (biji-bijian, padi, dan jagung) dan buah. Buah atau umbi kecil dan hambar.
  2. Perkembangan tunas ujung tanaman berkayu menjadi lemah, yang mungkin berakhir dengan berpucuk kecil dan ranting mati (dieback).
  3. Mula-mula tepi daun terlihat ada bercak-bercak kecil kemerahan, kekuningan, atau keputihan. Jika kekurangan K, bercak berlanjut menyebar ke seluruh daun. Daun akan mati dini jika tidak dipupuk dengan kandungan K yang tinggi.
  4. Jumlah karbohidrat yang disimpan berbentuk gula dan tepung berbanding lurus dengan kalium yang tersedia dalam tanah. Jika kekurangan K berlanjut, pertumbuhan tanaman akan terhambat (kerdil), terjadinya mati pucuk.
  5. Buah menjadi kecil dan ada bercak luka. Selain itu, buah produksinya rendah dan berkualitas rendah. Buah kurang manis alias hambar.
  6. Tanaman mudah terserang penyakit.
  7. Jumlah akar sedikit


Efek kekurangan kalium dapat ditunjukkan dengan penyemaian biji di media yang tidak ada unsur hara kalium.

Sesudah cadangan karbohidrat habis, tidak akan ada yang dibentuk dan pertumbuhan kecambah akan berhenti.

Namun, jika diberi garam kalium, pembuatan karbohidrat dilanjutkan lagi dan pertumbuhan akan berlanjut.

Yang patut diwaspadai, tanaman yang dalam kondisi kekurangan kalium menunjukkan pertumbuhan tanaman relatif normal.

Tetapi bila dibiarkan, produksi bunga dan buah akan berkurang dan terhambat sehingga terjadi kematian dini.

Kekurangan kalium mungkin juga akan menambah terjadinya luka kekeringan. Akar tanaman yang kekurangan kalium kurang tahan pembusukan selama musim hujan dan akan lebih mudah layu selama udara panas.

Dengan penambahan pupuk kalium, kapasitas pengikatan air oleh tanah bertambah serta ketahanan tanaman bertambah terhadap serangan parasit.

Selain ciri dan gejala kekurangan unsur hara kalium secara umum, di bawah ini ada ciri dan gejala kekurangan kalium pada beberapa tanaman.

Kekurangan Kalium pada Kentang

Muncul perubahan warna dari daun hijau normal menjadi warna perunggu atau kuning. Anak daun terkulai dan layu, meskipun batang tetap tegak. Warna tanaman yang layu dan terkulai tetap hijau. 
 
Lalu di bagian batang terlihat perubahan warna. Batang dekat permukaan tanah kering, berubah warna, dan lunak seperti spon. Biasanya selalu diakhiri kematian dini terutama tanaman yang kurang pupuk dan air.

Kekurangan Kalium pada Tembakau

Pertumbuhannya terhambat. Daun berkerut dan permukaan daun tidak rata disebabkan perbedaan kecepatan tumbuh di antara urat-urat daun.

Pertumbuhan keliling terhambat. Oleh karena itu, tepi daun, terutama ujung, melengkung ke bawah. Keadaan demikian disebut rim bound.
 
Sepanjang tepi daun terjadi klorosis yang diikuti bercak mati berukuran kecil. Bercak kemudian meluas dan sering kali rapuh serta sobek yang disebut rim fire.

Kekurangan Kalium pada Tomat

Tanaman tomat jika kekurangan kalium menyebabkan terhambatnya aktivitas kambium dan membatasi perkembangan kambium gabus. 

Selain itu, terjadi kematian dini pada tanaman tomat jika sudah ada buah. Tanaman mati akibat matinya titik tumbuh. Matinya titik tumbuh tersebut disebabkan oleh ditariknya K ke dalam buah.


Kekurangan Kalium pada Apel


Pada buah apel, kekurangan kalium bisa berdampak terbakarnya tepi daun apel. Namun, gejala tersebut kadang dipengaruhi faktor lainnya.

Tanaman yang kekurangan kalium jika ditambah dengan pupuk kalium, produksi tanaman akan bertambah.

Awalnya jumlah kalium yang diabsorbsi hampir sebanding dengan produksinya. 
 
Pada waktu tertentu, ketika jumlah kalium yang diabsorbsi terus bertambah, produksinya menurun. Ini tanda penyerapan kalium sudah berlebihan.

Kelebihan kalium dapat mempengaruhi penyerapan kalsium, magnesium. Banyaknya kalium membuat tanah kekurangan magnesium serta mempengaruhi absorbsi (penyerapan) tanaman terhadap unsur mangan dan seng.

Jika kandungan kalium berlebihan, tanaman jeruk mudah terserang penyakit blendok yang disebabkan oleh Phylophthora parasitica. 
 
Kelebihan kalium juga berdampak pada tanaman menjadi "cepat tua", hal ini mengakibatkan pertumbuhan vegetatif (daun, ranting) kurang maksimal.  Semoga bermanfaat. (*)

Yosi Arbianto