Museum Bawah Laut Biak, Jejak Perang AS-Jepang 1944

museum bawah laut biak

Museum bawah laut di Biak Numfor itu antara lain berisi pesawat karam dan sisa perang besar antara Amerika dan Jepang pada 1944. Perairan di sekitar pulau Biak (warna merah) banyak terdapat peninggalan perang AS (Sekutu) vs Jepang. (Foto: courtesy wikipedia for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Biak - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, tengah berproses mendirikan museum bawah laut di wilayahnya.

Museum bawah laut di Biak Numfor itu antara lain berisi pesawat karam dan sisa perang besar antara Amerika dan Jepang pada 1944.

Museum bawah laut rencananya meliputi Perairan Padaido/Aimando, perairan pulau Nusi, Wundi, Mansorbabo. Termasuk wilayah daratan dan beberapa kampung.

Di sebagian daratan pulau-pulau itu, banyak terdapat sisa perang seperti tank, selonsong peluru, meriam.

"Proses pengajuan pendirian museum bawah laut sudah diajukan kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kemenko Kemaritiman dan Investasi.  Bupati Herry Ario Naap mengajukan rencana itu pada saat penutupan Sail Teluk Cenderawasih 27 November 2023," ujar Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor, Onny Dangeubun, di Biak, Minggu, 7 Januari 2024 via Antara.

Sementara, Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Berto Sroyer mengatakan wilayah museum bawah laut meliputi Perairan Padaido/Aimando, yakni perairan pulau Nusi, Wundi, Mansorbabo dan beberapa kampung lainnya.

Berto menyebut museum bawah laut Biak menyimpan beragam barang sisa peninggalan perang Dunia II di areal perairan kepulauan Padaido/Aimando.

Berbagai benda peninggalan perang dunia II yang ditemukan di perairan cukup banyak. Seperti torpedo, bangkai mobil, bangkai pesawat, kapal, peralatan perang.

Berto menyebutkan hasil pendataan museum bawah laut di Biak punya potensi besar menjadi destinasi wisata unggulan daerah di Tanah Papua.

"Apalagi pada 2024 destinasi pariwisata Biak sudah masuk menjadi agenda prioritas nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan," harap Berto.


Perang Amerika (Sekutu) vs Jepang di Biak 1944

Salah satu referensi tentang perang besar di Biak adalah buku The Capital Ships-Their Battles and Their Badges, tulisan Vic Cassells (2000). 

Perang terjadi pada 27 Mei hingga 20 Juni 1944 antara Amerika melawan Jepang di Biak dan perairan sekitarnya. 

Kala itu, Jenderal Mc Arthur hendak membersihkan Papua dari pasukan Jepang yang sudah bermarkas di Biak.

Jepang menguasai Biak karena posisinya yang strategis sebagai markas  dan lapangan udara. Jepang menempatkan 11.400 tentaranya di Biak di bawah komando Kolonel Kuzume Naoyuki.

Setelah didahului serangan udara, dan perang laut, Amerika berhasil mendaratkan 12.000 tentara Sekutu. 

Mereka dilengkapi  12 tank M4 Sherman, 29 meriam lapangan, 500 kendaraan dan 3.000 ton perbekalan.

Jepang pun akhirnya kalah dengan korban tewas lebih dari 7000 tentara. (#)

John