Peserta The Tempenosaurus Mural Art Competition sedang berkreasi di dinding rumah warga. Mereka terus semangat meski hujan terus turun selama kompetisi berlangsung. (Foto: Prospero for BATUKITA.com)
BATUKITA (KOTA BATU) - Masyarakat bersama mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mewujudkan kampung tematik bernuansa hijau di Kota Batu. Berkolaborasi dengan Jatim Park 3 dan Indana Paint, kampung tematik itu bernama Kampung Hijau Tempenosaurus. Lokasinya di RT 02 RW 06 Dusun Krajansae, Desa Beji, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Bagi yang ingin berkunjung, langsung arahkan kompas dan peta ke perkampungan di belakang area Jatim Park 3 ini.
Sebagai rangkaian acara pembukaan, kelompok Praktikum Public Relations Prodi Ilmu Komunikasi UMM (Prospero) menggelar kompetisi mural. Kompetisi digelar selama tiga hari, 11-13 Januari 2019. Kompetisi mural diberi nama The Tempenosaurus Mural Art Competition.
Peserta berasal dari berbagai daerah dan dibagi dalam beberapa kategori usia. Mereka sangat antusias mengikuti lomba mural The Tempenosaurus Mural Art Competition.
Lihat saja 10 tim yang tersebar di berbagai rumah warga Jalan Damun RT 02 RW 06 Desa Beji Kota Batu. Mereka sesekali berteduh menghindari guyuran hujan lebat. Lalu setelah reda, mereka kembali memainkan kuasnya.
Lokasi mural sudah berkali-kali diguyur hujan sejak hari pertama lomba berlangsung. Akibatnya dinding menjadi basah serta menghambat proses eksekusi mural. Namun hambatan tersebut tidak melunturkan semangat peserta. Mereka kembali melanjutkan eksekusi mural setelah hujan reda.
"Hujan kan tidak bisa diprediksi, karena memural sudah menjadi hobi kami dan konsep yang ditawarkan pun menarik, maka hujan tidak menghalangi semangat kami. Apalagi catnya juga tidak mudah luntur.” ujar Jemi dari tim Serikat Mural FIB Universitas Airlangga, Sabtu (12/1).
Ketua Praktikum Public Relations Prodi Ilmu Komunikasi UMM Sherly Amalia Arif mengatakan, sangat senang dengan peserta mural yang tetap semangat dan antusias. Meskipun hujan turun berkali-kali. "Alhamdulillah peserta tidak patah semangat menyelesaikan lomba ini. Terlihat dari ekspresi para peserta yang have fun dengan tim masing-masing saat eksekusi.” ungkap Sherly.
Ada satu peserta yang menarik perhatian karena ia rela datang jauh dari Semarang. Peserta dengan usia yang tak lagi muda itu adalah Azis Lukys. Ia berusia 58 tahun.
"Motivasi saya mengikuti lomba The Tempenosaurus Mural Art Competition adalah untuk refreshing di tengah kesibukan kerja. Selain itu saya bisa menambah banyak kenalan seniman khususnya yang berasal dari Jawa Timur,” katanya.
Lomba mural merupakan salah satu rangkaian acara untuk menyambut Kampung Hijau Tempenosaurus. Warga RT 02 Desa Beji gembira dengan kegiatan ini karena desa mereka menjadi lebih indah. "Harapannya semoga dengan memperindah kampung ini bisa mendatangkan wisatawan dan kampung menjadi ramai,” harap Tasminah, warga RT 02.
Dalam acara persiapan, para mahasiswa anggota Prospero juga melakukan pelatihan memasak bunga matahari, pelatihan bank sampah, dan pendampingan pembuatan tempe.(*)
Penulis: John Torrio