Pembalap peserta Road Race Cross Border Cup II di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, perbatasan dengan Timor Leste, tengah bersiap di garis start (Foto: Kemenpar)
BATUKITA, Kefamenanu NTT - Event-event wisata di perbatasan negara relatif berhasil menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Salah satu event yang telah rutin dan menarik wisman adalah balap motor jalanan di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, perbatasan dengan Timor Leste.
Event itu bernama kejuaraan Road Race Cross Border Cup II. Event ini menjadi andalan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjaring wisman perbatasan dari Timor Leste.
Kepala Sub Bidang Area II A di Asisten Deputi Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Sudaryana di Kefamenanu, Sabtu (22/6/2019), mengatakan Kemenpar selalu siap mendukung program pengembangan pariwisata di daerah, apalagi di wilayah perbatasan atau border area.
“Salah satunya dengan kegiatan wisata olahraga Road Race Cross Border Cup II semacam ini. Hal itu supaya masyarakat di wilayah Kabupaten TTU khususnya, bisa merasakan dampak ekonomi ketika kegiatan ini berlangsung,” kata Sudaryana seperti dilansir JPP.
“Faktor serumpun dan kesukaan menjadi faktor utama. Selain itu kami berharap pemerintah daerah terus membenahi destinasi wisatanya,” ungkap Sudaryana
Terpisah, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, selain menjadi kegiatan hiburan bagi masyarakat, road race juga menggerakkan perekonomian.
Dia mengungkapkan, dalam dua hari gelaran, hotel-hotel dan penginapan penuh, semua pedagang makanan yang ada di arena juga ludes terjual.
"Sport tourism memang menjadi andalan di TTU, tiap kali menggelar sport tourism selalu dilihat belasan ribu orang. Sehingga terlihat sekali perputaran ekonomi saat event itu," kata Ricky.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres TTU AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto menambahkan, event ini merupakan kali kedua dilaksanakan dalam rangka Hari Bayangkara ke-73. Ia juga menjelaskan event ini bisa menjadi ajang promosi untuk mempromosikan destinasi pariwisata di TTU.
“Di sini perlu tanggung jawab semua pihak untuk dapat mempromosikan potensi pariwisata. Tidak hanya pemerintah. Kita tunjukkan bahwa kabupaten TTU ini bisa bertanggung jawab,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Robertus V. Nailiu mengatakan, kejuaraan Road Race Cross Border Cup II digelar dalam rangka mempromosikan wisata setempat dengan memperebutkan piala bergilir Kapolda NTT dan piala tetap Gubernur NTT. “Total ada 270 orang pebalap motor, termasuk pebalap dari Timor Leste, mereka berlomba dalam 16 kelas.” katanya.
Robertus V. Nailiu menyampaikan, tidak hanya perlombaan, panitia juga menyiapkan pagelaran seni budaya, selama tiga hari berturut-turut mulai 21-23 Juni 2019 di Sirkuit Lapangan Oemanu dan jalan El Tari Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU. (*)
Editor: Yosi Arbianto
Event itu bernama kejuaraan Road Race Cross Border Cup II. Event ini menjadi andalan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjaring wisman perbatasan dari Timor Leste.
Kepala Sub Bidang Area II A di Asisten Deputi Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Sudaryana di Kefamenanu, Sabtu (22/6/2019), mengatakan Kemenpar selalu siap mendukung program pengembangan pariwisata di daerah, apalagi di wilayah perbatasan atau border area.
“Salah satunya dengan kegiatan wisata olahraga Road Race Cross Border Cup II semacam ini. Hal itu supaya masyarakat di wilayah Kabupaten TTU khususnya, bisa merasakan dampak ekonomi ketika kegiatan ini berlangsung,” kata Sudaryana seperti dilansir JPP.
Sudaryana juga mengungkapkan pihaknya selalu siap mendukung event lain yang bisa menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari negara tetangga Timor Leste. Antara lain Grasstrack dan Pacuan Kuda di Wini, tepat di perbatasan.
“Faktor serumpun dan kesukaan menjadi faktor utama. Selain itu kami berharap pemerintah daerah terus membenahi destinasi wisatanya,” ungkap Sudaryana
Terpisah, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, selain menjadi kegiatan hiburan bagi masyarakat, road race juga menggerakkan perekonomian.
Dia mengungkapkan, dalam dua hari gelaran, hotel-hotel dan penginapan penuh, semua pedagang makanan yang ada di arena juga ludes terjual.
"Sport tourism memang menjadi andalan di TTU, tiap kali menggelar sport tourism selalu dilihat belasan ribu orang. Sehingga terlihat sekali perputaran ekonomi saat event itu," kata Ricky.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres TTU AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto menambahkan, event ini merupakan kali kedua dilaksanakan dalam rangka Hari Bayangkara ke-73. Ia juga menjelaskan event ini bisa menjadi ajang promosi untuk mempromosikan destinasi pariwisata di TTU.
“Di sini perlu tanggung jawab semua pihak untuk dapat mempromosikan potensi pariwisata. Tidak hanya pemerintah. Kita tunjukkan bahwa kabupaten TTU ini bisa bertanggung jawab,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Robertus V. Nailiu mengatakan, kejuaraan Road Race Cross Border Cup II digelar dalam rangka mempromosikan wisata setempat dengan memperebutkan piala bergilir Kapolda NTT dan piala tetap Gubernur NTT. “Total ada 270 orang pebalap motor, termasuk pebalap dari Timor Leste, mereka berlomba dalam 16 kelas.” katanya.
Robertus V. Nailiu menyampaikan, tidak hanya perlombaan, panitia juga menyiapkan pagelaran seni budaya, selama tiga hari berturut-turut mulai 21-23 Juni 2019 di Sirkuit Lapangan Oemanu dan jalan El Tari Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU. (*)
Editor: Yosi Arbianto