Bencana Angin Kencang Sapu Sumber Brantas Cangar

Video amatir angin kencang yang terjadi di Sumber Brantas Cangar pada Sabtu (19/10/2019) malam. (Video: instagram@dapur_mbak_silvi) 

BATUKITA, Kota Batu - Pusaran angin kencang membawa material debu menyapu Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari dan Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji. Peristiwa terjadi Sabtu 19 Oktober 2019 siang hingga Minggu 20 Oktober 2019. Sapuan badai terparah terjadi Sabtu malam sekitar pukul 23.00 hingga Minggu menjelang subuh.

Akibat bencana angin kencang ini, seorang warga meninggal. Korban adalah Sadik (70) warga Talangrejo RT 02 RW 05 Desa Gunungsari. Lebih dari seribu warga setempat mengungsi. Beberapa pohon tumbang dan puluhan bangunan mengalami kerusakan berat hingga ringan.

Material debu yang terbawa angin, gambarnya diambil pada Sabtu siang (19/10/2019) pagi (Foto: instagram @diskominfo_kwb)

Pendataan tahap pertama dari Pusdalop BPBD Kota Batu dikeluarkan Minggu (20/10/2019) pukul 09.00. Data menyebutkan delapan pohon tumbang menutup akses jalan. Petugas pun segera membersihkannya.  Pagi itu, cuaca cerah dan sejumlah lima orang dilaporkan mengungsi.

Sedangkan data kerusakan bangunan, sejumlah 23 rumah rusak ringan, 13 warung PKL rusak berat, dua bangunan green house rusak ringan. Angin juga menyebabkan jaringan listrik putus.

Pada Minggu pagi hingga sore, angin kencang mereda. Warga pun mulai membersihkan rumah masing-masing yang kemasukan debu.

Ternyata pada Minggu malam, angin kembali berembus kencang. Pusaran angin kembali membawa debu dari lahan-lahan pertanian di wilayah dataran tinggi ini.

Dari update data Pusdalop BPBD Kota Batu, jumlah pengungsi langsung membludak.  Pada Minggu pukul 20.18, hanya ada 15 pengungsi di Posko BPBD Kota Batu Jalan Raya Punten 8A Bumiaji (depan hotel Purnama). Namun, pada pukul 22.00, jumlah pengungsi yang terdata melonjak drastis. Mencapai 1.228 orang.

Papan pengumuman yang menunjukkan lonjakan jumlah pengungsi (Foto: netizen for BATUKITA.com)

Pengungsi berada di rumah dinas Wali Kota Batu sebanyak 96 orang, di Balai Desa Punten 339 orang, di Posko BPBD 580 orang. Lalu di Balai Desa Tulungrejo 13 orang dan di SDN Punten 1 sejumlah 200 orang.

Pusdalop BPBD Kota Batu pun mengeluarkan pengumuman bahwa untuk pertimbangan keamanan dan keselamatan, jalur lalu lintas Kota Batu - Kab. Mojokerto via Cangar ditutup. Warga tiga desa itu pun dievakuasi.

Personel TNI, Polri, dan Satpol PP juga turun ke lokasi untuk membantu pengungsian sekaligus mengamankan rumah dan barang-barang warga yang ditinggal mengungsi.

Pada Senin (21/10/2019) pukul 13.00, Pusdalop BPBD Kota Batu kembali melaporkan perkembangan bencana. Angin kencang telah mereda.

Jumlah pengungsi mulai berkurang menjadi 1.182 orang. Mereka tersebar di Balai Punten 356 orang, Balai Desa Sidomulyo 126 orang, Posko BPBD Kota Batu 388 orang. Lalu Posko Desa Sidomulyo 33 orang, Posko Desa Tulungrejo 27 orang, dan Posko Rumah Dinas Walikota 103 orang.

Untuk kebutuhan mendesak pada di hari ke-3 adalah bahan makanan, air minum kemasan, perlengkapan bayi, perlengkapan bersih diri, selimut, masker, obat mata.

Petugas gabungan juga telah mendirikan dapur umum sehingga bantuan makanan siap saji tidak diperlukan lagi.

Untuk bantuan bisa dikirim langsung ke Posko BPBD Jalan Raya Punten 8A Kec Bumiaji Kota Batu (depan hotel Purnama) dengan Call Centre: 081217104099.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Kota Batu untuk meninjau lokasi bencana dan warga yang mengungsi. Khofifah tiba sekitar pukul 15.00 di Balai Desa Punten. Wali Kota Batu  Dewanti Rumpoko dan Wawali Batu Punjul Santoso hadir mendampingi.

khofifah

Mantan Mensos ini berpesan agar warga Jatim peduli dengan korban bencana meskipun di luar wilayah. Ini menunjukkan semangat kebersamaan  dan jiwa kemanusiaan. (*)

Penulis: Ardi Nugroho
Editor: Yosi Arbianto