Diculik di Surabaya, Bangkit Sales UMC Ditemukan Tewas di Cangar

leonardus simarmata

Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata yag juga mantan Kapolres Batu (Foto: BATUKITA.com)

BATUKITA, Kota Batu - Misteri penemuan sesosok jenazah laki-laki di Sungai Watu Ondo Cangar Sumber Brantas Kota Batu, Rabu  (16/10/2019) akhirnya terpecahkan. Laki-laki itu adalah Bangkit Maknutu Dunirat (32), warga Kecamatan Gapura Sumenep yang tinggal di Asrikaton Pakis Malang.

Sales diler Suzuki UMC Kota Batu itu korban pembunuhan. Dalam waktu tiga hari setelah pelaporan, polisi berhasil menangkap pelaku dan membongkar motif pembunuhan.

Sehari sebelum ditemukan meninggal, Selasa (15/10/2019), Bangkit Maknutu Dunirat dilaporkan diculik sekelompok orang di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Pelapor adalah istrinya, Mei Nuriawari (25) warga Asrikaton Pakis Malang.

Mei melapor ke Polrestabes Surabaya karena Senin (14/10/2019) rekan-rekan Bangkit di UMC Suzuki Surabaya melihat suaminya dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil. Bangkit ada di Surabaya untuk menghadiri sebuah acara training sales di Suzuki UMC Surabaya.

Dilansir dari beritajatim, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menjelaskan, laporan menyebutkan Bangkit dipaksa masuk ke dalam mobil Suzuki Ertiga Silver W 1905 VB. Lokasinya tepat di depan kantor UMC Jalan Ahmad Yani Surabaya. Saat itu terlihat ada empat orang.

Dari laporan itu, ditambah laporan dari Polres Batu tentang penemuan jenazah di Cangar, Polrestabes Surabaya dan Polres Batu melakukan penyelidikan.

Ciri jenazah di Cangar sesuai dengan sosok Bangkit Maknutu Dunirat. Jenazah itu berjenis laki-laki, berusia kurang lebih 35 tahun, tinggi badan 175 centimeter. Jenazah mengenakan t-shirt hitam bertuliskan AHHA dan celana jeans hitam. Hasil autopsi di RS Bhayangkara Batu, tangannya terikat di depan, luka robek di dahi atas sebelah kiri, kedua mata lebam dan pendarahan di selaput otak.

Siapa pelaku dan apa motif pembunuhan Bangkit? Polrestabes Surabaya menangkap pelaku dan merilis keterangannya Jumat (18/10/2019).

Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata yang juga mantan Kapolres Batu ini menjelaskan, pelaku ada enam orang. Yaitu suami istri Bambang Irawan (29) - Rulin Rahayu (32). Lalu  M Rizaldi Firmansyah (19), Alan Resky (27), M Imron (20), Kresna Bayu (22).

Motif pembunuhan adalah kejengkelan dan sakit hati Rulin dan Bambang karena perilaku korban yang tidak mau membayar hutang.

Empat tahun lalu (2015) Bangkit dan Rulin pernah menjalin hubungan asmara. Saat itu, versi pelaku, Bangkit mengambil kredit mobil atas nama Rulin. Bangkit juga menggunakan kartu kredit Rulin hingga punya hutang hingga Rp 140 juta. Seiring waktu, pada 2017 mereka pun berpisah.

Di sinilah awal masalahnya. Mobil kreditan dibawa oleh Bangkit tetapi tidak pernah diangsur. Otomatis yang ditagih debt collector adalah Rulin sebagai debitur. Sementara hutang kartu kredit juga tidak dilunasi, sehingga lagi-lagi Rulin dikejar-kejar penagih hutang.

Rulin yang telah menikah lagi dengan Bambang Irawan mengaku sengsara dengan kondisi itu. Ia pun terus mencari keberadaan Bangkit. Hingga Rulin mendengar Bangkit ada di Surabaya.

Mereka berenam pun mendatangi Bangkit di UMC Surabaya, Senin  (14/10/2019). Sempat ada keributan di depan UMC Surabaya dan Bangkit dipaksa oleh pelaku naik mobil. Penganiayaan pun terjadi di dalam mobil hingga Bangkit ditemukan tewas di Sungai Watu Ondo Cangar Sumber Brantas Kota Batu, Rabu  (16/10/2019). (*)


Penulis : Ardi Nugroho
Editor: John