1 Nama 1 Pohon Warga Kota Batu untuk Jawa Timur

gerakan 1 nama 1 pohon
Gerakan 1NAMA 1POHON dilatarbelakangi kerisauan akan kondisi alam Kota Batu dengan indikator-indikator lingkungan menunjukkan tanda bahaya. (Ilustrasi ATF for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Gerakan membangkitkan kepedulian alam digelorakan dalam wilayah Kota Batu di sela-sela problematika pandemi COVID-19. 

Gerakan itu diberi nama Gerakan 1NAMA1POHON. Gerakan itu diprakarsai oleh Among Tani Foundation (ATF) Kota Wisata Batu.

Gerakan ini dilatarbelakangi kerisauan akan kondisi alam Kota Batu. Indikator-indikator lingkungan menunjukkan tanda bahaya.

Menyimak data faktual akhir 2019, Perum Jasa Tirta I menerima laporan ada 100 titik sumber mata air di Kota Batu, Jawa Timur. 

Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tujuh tahun lalu. Di laporan lain disebutkan Kota Batu saat itu masih memiliki sekitar 125 titik sumber mata air. 

Pendataan yang dilakukan Perumdam Among Tirto Kota Wisata Batu juga senada. Pada September 2019 yang masuk musim kemarau, ada penyusutan debit air di mata air yang dikelola Perumdam Among Tirto (dulu PDAM Kota Batu). 

Misalnya di Sumber Dharmi turun menjadi 16 liter/detik yang  sebelumnya 21 meter/detik. Lalu di Banyuning, debit air pada 2017 sebesar 180 liter per detik, sementara pada 2019 terpantau 171 liter per detik. Demikian ungkap Dirut Perumdam Among Tirto, Edi Sunaedi kala itu.

Banyaknya investasi dan pembangunan yang terjadi di Kota Batu juga belum dibarengi dengan penghijauan yang memadai. Sehingga kesadaran menjaga lingkungan ini perlu digugah.

Founder Among Tani Foundation Eddy Rumpoko dalam satu kesempatan menerangkan, kondisi alam yang lestari dan sejuk menjadi modal utama Kota Batu sebagai kawasan wisata istimewa. Lebih dari itu, pohon dan alam yang terjaga menjadi sebuah warisan tak ternilai bagi generasi penerus.

"Di saat kita sibuk menangani COVID-19, kita harus tetap menjaga lingkungan alam. KWB ini sebagai peyangga air dan oksigen di Jatim. Banyaknya investasi jangan melalaikan penghijauan," ungkap pria yang akrab disapa ER ini.

Teknis Gerakan 1NAMA1POHON

Program menggugah kepedulian terhadap kondisi alam ini sederhana saja. Gerakan 1NAMA1POHON dikampanyekan kepada setiap individu dan keluarga, swasta atau pemerintah. Baik warga maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Wisata Batu.

Setiap orang diharapkan menanam satu pohon milik sendiri yang dinamai nama penanamnya. Atau setiap orang tua juga bisa sedekah menanam pohon lalu menamai pohon itu dengan nama anak-anaknya. 

Nama-nama itu bisa digantung atau ditempel di batang pohon dengan bahan yang relatif tahan terhadap cuaca.

Dari Gerakan 1NAMA1POHON ini, setiap pohon nantinya akan memiliki identitas penanamnya. Diharapkan tiap individu yang menanam pohon tersebut akan merasa bertanggung jawab dan punya rasa memiliki terhadap pohon itu.

"Nama yang disematkan di pohon nantinya bisa menjadi identitas pohon tersebut. Pemiliknya diharapkan merawatnya. Kalau tidak nanti mati. Sehingga beberapa tahun ke depan saat pohon sudah tumbuh besar, bisa menjadi objek pengingat bagi yang menanam maupun anak cucu," kata Fitriatul Aini, koordinator gerakan 1NAMA1POHON, Kamis 1 Oktober 2020.

Jenis pohon yang ditanam adalah yang berkayu dan tinggi minimal satu meter. Karakteristik pohon disesuaikan wilayah. Misalnya pohon buah, pohon penghijauan, pohon penahan erosi. Pohon tabebuya bisa menjadi pilihan utama.

Wilayah sasaran Gerakan 1NAMA1POHON diutamakan di sempadan Brantas, wilayah sekeliling mata air, area gersang dan tepi jalan raya. Tak menutup kemungkinan ada lokasi lain yang bisa ditanami pohon.

Setelah menanam pohon dan memberi nama penanamnya, pemilik pohon bisa memvideokan dengan durasi maksimal 60 detik. 

Video bisa diupload ke akun Instagram, Facebook, TikTok, atau YouTube masing-masing dengan tujuan menggugah kesadaran anggota masyarakat lainnya.

Dengan jumlah penduduk Kota Batu yang mencapai 219.284 jiwa, gerakan 1NAMA1POHON bisa menjadi modal awal perbaikan lingkungan di Kota Batu yang makin hari makin mengkhawatirkan. Lebih dari itu, juga bisa mengembalikan kondisi alam Kota Batu agar tetap segar dan menghijau.

Bagi individu, komunitas, ormas atau perusahaan yang menginginkan informasi lebih lanjut bisa datang langsung ke kantor Among Tani Foundation di Jalan Hasanudin No 22 Kota Wisata Batu telepon 0341-3061627. 

Tentang Among Tani Foundation

Among Tani Foundation merupakan yayasan swasta yang didirikan Eddy Rumpoko. Among Tani Foundation bergerak sebagai mitra masyarakat dengan menyinergikan kekuatan dan potensi yang ada di Kota Wisata Batu.

Among Tani Foundation menumbuhkan kemandirian,mencerdaskan masyarakat dan menaikkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan. Among Tani Foundation berperan sebagai penjembatan antara masyarakat dan pemerintah.
 
Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan adalah Penanaman Pohon dalam Rangka Peringatan Hari Tani Nasional 2020, Niki Songgoriti 2020, HSPN 2020 di Songgoriti. Lalu ada NUconomic 2019, Waranugraha Among Desa Award 2019, Batu Cable Car’s Gathering 2019, Tani Fair 2019 dan even rutin Music Corner semenjak 2019. (*)

John