Kepompong Kupu-kupu Hidup Berpeluang Ekspor

kupu kupu segitiga hijau Graphium agamemmon

Kepompong kupu-kupu hidup jenis Graphium agamemmon punya peluang sebagai komoditas ekspor. Ini adalah kupu-kupu dewasa jenis Graphium Agamemmon. (Foto: courtesy wikipedia for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Deli Serdang - Kepompong kupu-kupu hidup jenis Graphium agamemmon punya peluang sebagai komoditas ekspor.

Salah satu eksportirnya adalah PT Saman Seudati Lestari dengan pintu ekspor Bandara Internasional Kualanamu, Medan.

PT Saman Seudati Lestari mengekspor perdana kepompong hidup sebanyak 300 ekor untuk tujuan Denver, Amerika Serikat pada Minggu, 20 Agustus 2023.

Kepompong yang diekspor ke Amerika Serikat itu merupakan hasil penangkaran. Di negara tujuan, akan dikembangbiakan di kebun binatang Denver, Amerika Serikat.

"Ekspor perdana kepompong hidup ini menunjukkan bahwa UMKM mampu menembus pasar internasional dan berkontribusi penting dalam perekonomian nasional,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Kualanamu, M. Zamroni, dikutip dari Antara.

Rifai, perwakilan PT Saman Seudati Lestari memaparkan, ekspor perdana ini mendapat pendampingan dari Bea Cukai Kualanamu bersama Balai Karantina Pertanian kelas II Medan.

"Kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bea Cukai Kualanamu dan BKP Medan yang telah memberikan asistensi dan membina kami sehingga dapat merealisasikan ekspor ,” ungkap Rifai.

Untuk diketahui, kupu-kupu Graphium agamemnon disebut juga tailed jay. Yakni kupu-kupu tropis yang didominasi warna hijau dan hitam.

Disebut pula kupu-kupu segitiga berbintik hijau, jay hijau berekor, atau segitiga hijau. Masuk dalam keluarga Papilionidae (sayap berekor).
 
kupu Graphium agamemmon tahap ulat
Kepompong kupu-kupu hidup jenis Graphium agamemmon punya peluang sebagai komoditas ekspor. Ini adalah kupu-kupu jenis Graphium agamemmon masa larva. (Foto: courtesy indiabiodiversity.org for BATUKITA.com)

Ini adalah spesies umum dan tidak terancam. Sebarannya di Nepal, India, Sri Lanka, Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dan Australia.

Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Carl Linnaeus pada Systema Naturae edisi ke-10 tahun 1758.

Menurut Learn About Butterfly, kupu-kupu ini meminum banyak air yang memiliki kandungan mineral tinggi, utamanya natrium.  

G. agamemnon jantan menyerap mineral kemudian mengeluarkan kembali airnya ke tanah sehingga membantu dalam melarutkan mineral. 

Hidup pada wilayah dengan ketinggian 500 m diatas permukaan laut, dengan habitat berupa area terbuka seperti bukaan lahan hutan, dan tepian sungai.

Graphium agamemnon memiliki kemampuan untuk terbang tinggi dan terarah. (#)

Yosi Arbianto