Cara Menyiram Rumput di Musim Kemarau, Simak Tiga Teorinya

menyiram rumput  saar kemarau

Rumput di musim kemarau (Foto: pixabay.com  for BATUKITA.com)

BATUKITA-Kota Batu - Menyiram rumput yang sudah tumbuh di musim kemarau seringkali membingungkan. Banyak yang mengeluh. Meski sudah disiram, rumput masih mengering dan coklat. Kondisi ini membuat pemandangan taman jadi rusak dan kurang menarik.

Topik menyiram rumput memang kontroversial. Ada tiga mazhab pemikiran dalam teori menyiram rumput. Yang paling ekstrem mengatakan bahwa Anda dapat memiliki halaman rumput yang sehat tanpa menyiramnya sama sekali. Oya?

Oke, bagaimana cara terbaik menyiram rumput. Mari kita simak tiga mazhab menyiram rumput yang dikutip BATUKITA dari George Abraham dalam The Green Thumb Garden Handbook (1961).


Tetapi sebelumnya perlu diperhatikan. Ada satu kesepakatan umum untuk rumput yang baru ditanam. Yakni harus disiram dengan sangat sering dan banyak. Agar cepat tumbuh rumput baru.

Penyiraman rumput yang baru secara rutin akan mendorong pertumbuhan yang cepat. Semakin cepat dan semakin padat rumput tumbuh, semakin sedikit kesempatan bagi gulma untuk muncul.

1. Teori Jangan Siram Rumput Sama Sekali

Mereka yang mengatakan tidak perlu menyirami rumput halaman Anda sama sekali, menunjukkan bahwa mereka mempunyai rumput "abadi" (bertekstur halus persisten). Biasanya memasuki keadaan semi-dorman selama musim panas.

Pendapat ini mengatakan tidak perlu khawatir jika rumput-rumputan ini berubah menjadi cokelat dan terkadang mati selama periode kering.

Baca pula: Tanaman Rumput Akar Wangi Efektif Cegah Longsor

Rumput itu akan menghijau kembali setelah hujan lebat pertama. Terlebih lagi, tes telah menunjukkan bahwa rumput yang telah dibiarkan tidak aktif di musim panas akan lebih kuat di musim hujan. Daripada rumput yang tetap hijau dengan menyiram selama musim panas. Dan, rumput yang tidak disiram sering memiliki lebih sedikit gulma daripada rumput yang disiram.

Teori "Jangan Siram" ini menjadi pilihan bagi Anda atau kelompok yang punya keterbartasan pasokan air. Atau bagi Anda yang tidak punya waktu untuk melakukan penyiraman rumput.

Tetapi banyak tukang kebun rumah bertanya-tanya. Mengapa setelah menghabiskan upaya untuk mempercantik rumahnya dengan rumput, harus membiarkannya berubah menjadi cokelat pada satu kemarau.

2. Teori Menyiram Ringan dengan Sering

Menyiram dengan ringan dan sering dapat membuat halaman Anda sejuk, subur, kaya, dan berkilau kehijauan. Bahkan meski kondisinya di puncak kekeringan yang parah. Penjaga lapangan golf membuktikan bahwa teori ini berhasil.

Tapi, ingat, mereka terus menyirami rumput mereka dengan keteraturan yang tak pernah putus. Biasanya setiap hari, dan tidak pernah membiarkan tanah mengering. Penyiramannya bisa dengan selang air atau sprinkel.

Itulah inti dari teori "Ringan dan Sering" ini. Teori ini bekerja dengan baik selama Anda menjaga tanah tetap lembap sepanjang waktu.Rumput gajah mini cocok dengan perlakuan ini.

Siapa pun akan setuju bahwa itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan oleh sebagian besar tukang kebun rumah.

Penyiram otomatis dengan penghitung waktu otomatis adalah solusi yang ideal. Tetapi rata-rata petani rumahan sepertinya tidak punya perangkat yang rumit.

Setelah tanah dibiarkan mengering hingga kedalaman lebih dari satu inci, teori ringan dan sering kali mengalami masalah serius.

Matahari yang panas dan angin yang kencang akan mengeringkan tanah dengan cepat. Kemudian, menyiram dengan teori ini hanya membasahi permukaan.

Ketika tanah dibiarkan mengering hingga cukup dalam, hanya akan "menggoda" rumput. Ini akan didorong untuk mengembangkan akar dangkal yang melemahkannya dan membuatnya kurang tahan terhadap kekeringan.

Selain itu, "penyiraman permukaan" semacam ini lebih mendorong gulma daripada rumput. Itu sebabnya banyak petani halaman rumah lebih memilih untuk beralih ke teori ketiga. Yakni teori "Jarang dan Berlimpah".

3. Teori Jarang dan Berlimpah

Karena penyiraman permukaan tanah yang sangat kering mendorong akar rumput dangkal dan gulma, banyak pekebun mengubah cara penyiraman. Mereka membuat aturan mereka sendiri bahwa untuk menyirami rumput haruslah "dalam atau tidak sama sekali."

Setelah tanah dibiarkan kering hingga kedalaman dua atau tiga inci, banyak air dibutuhkan untuk menaikkan tingkat kelembapan kembali.

Rata-rata tanah dalam kondisi kekeringan kehilangan sekitar 50 galon air setiap hari untuk setiap 1.000 kaki persegi, atau 350 galon seminggu.

Dalam kondisi "rata-rata", sekitar tiga jam penyiraman dengan melimpah diperlukan seminggu sekali untuk mengganti jumlah itu.

Setelah itu selesai, tidak ada penyiraman selama sekitar satu minggu. Kemudian, pekerjaan penyiraman dengan melimpah perlu dilakukan lagi.

Penyiraman ini bisa dengan selang air, sistem menggenangi atau mengunakan sprinkel.

Jika Anda ingin mengukur berapa inci dari air yang ditaburkan oleh percikan Anda, letakkan beberapa kaleng di halaman Anda dekat sprinkler. (*)

Penulis: Ardi Nugroho
Editor: Yosi Arbianto