Krisis Listrik untuk Pendingin, India Terpaksa Impor Batu Bara

tambang batu bara

Ilustrasi: tambang batu bara (Foto: courtesy cepagram for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-India - Krisis energi di India di awal 2022 memaksa perusahaan tambang batu bara terbesar di India, Coal India Limited, mengimpor batu bara.

Langkah ini merupakan kegiatan impor batu bara pertama yang dilakukan oleh Coal India Limited dalam enam tahun terakhir.

Selain impor batu bara, Coal India juga berencana membuka tambang batu bara terbesar di negara itu. Yakni tambang batu bara Siarmal, di negara bagian Odisha Timur.

Juru bicara Coal India, Vinayak Jamwal, mengatakan tambang batu bara Siarmal ditargetkan memproduksi hingga 50 juta ton per tahun. Produksi hingga 50 juta ton akan dicapai dalam lima hingga tujuh tahun ke depan.

"Produksi awalnya akan dimulai pada Oktober hingga Desember, atau kuartal III tahun ini (2022), pada tingkat 2-5 juta ton per tahun,” kata Jamwal seperti dikutip Reuters, Jumat 27 Mei 2022.

Upaya India mengimpor batu bara dari luar itu karena krisis energi akibat terpaan gelombang udara panas.

Gelombang udara panas itu memicu lonjakan permintaan listrik sebagai sumber energi pendingin (AC).

Selain karena udara panas, krisis energi di India juga dipicu badai monsun yang menyebabkan banjir di daerah pertambangan. Dampaknya, produksi batu bara menurun dan pengiriman dari daerah tambang ke pembangkit listrik terhambat.

Kelangkaan batu bara di India diprediksi semakin memburuk pada Juli hingga September 2022 akibat meningkatnya permintaan listrik. Demikian menurut badan riset independen Centre of Research on Energy and Clean Air.

Sementara itu, pemerintah India memperkirakan bahwa negara tersebut hanya mampu memasok 154,7 juta ton batu bara pada 3Q22 (kuartal 3 tahun 2022).

Jumlah itu lebih rendah dari kebutuhan nasional yang mencapai 197,3 juta ton batu bara pada periode yang sama.

Dengan demikian, India harus mengimpor 42,5 juta ton batu bara pada 3Q22.

Menurut laporan perusahaan pada 2021, Coal India Limited memproduksi 596,2 juta ton batu bara atau setara dengan 83% produksi domestik.

Kelangkaan batu bara di India berpotensi memicu peningkatan permintaan dan kenaikan harga pada batu bara.

Sebagai salah satu eksportir batu bara dengan produksi lebih dari 600 juta ton per tahun, Indonesia berpotensi mendapatkan dampak positif dari kelangkaan batu bara di India.(#)

John