Kebun Kelapa Menyusut, Ada Peluang Bisnis Nih

potensi kebun kelapa

Potensi bisnis kebun kelapa dan produk turunan kelapa layak dilirik sebagai penghasil rupiah maupun dollar. (Foto courtesy thecoconutcompany co for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Potensi bisnis kebun kelapa dan produk turunan kelapa layak dilirik sebagai penghasil rupiah maupun dollar.

Produk kelapa yang punya permintaan tinggi adalah santan, VCO (virgin coconut oil), kopra high grade, coco fiber dan coco peat.

Lebih dari itu, produk kelapa lainnya adalah tepung kelapa, nata de coco, arang aktif, karbon aktif.

Ketua Umum Dewan Kelapa Indonesia Gamal Nasir di Jakarta, Rabu 31 Agustus 2022, menyatakan periode 2017-2021, produksi tumbuh hanya 0,04 persen/tahun.

Luas areal kelapa menyusut rata-rata 0,84 persen per tahun. Lalu jumlah pekebun dan tenaga kerja kelapa dari tahun ke tahun menyusut rata-rata 1,78 persen/tahun.

Namun, volume ekspor kelapa justru tumbuh 3,39 persen/tahun, serta nilai ekspor tumbuh 9,38 persen/tahun.

"Dari angka-angka diatas jelas berarti potensinya masih sangat besar untuk ditingkatkan. Hulu tertinggal dari hilir. Kondisi ini jangan dibiarkan. Hulu (produsen) harus diperbaiki," katanya.

"Kebun-kebun benih harus diperbanyak sehingga produksi benih mencukupi. Peluang pasar masih sangat besar dan harus dimanfaatkan,” kata mantan Dirjen Perkebunan kementerian Pertanian itu dalam webinar "Ayo Bangkit Kelapa Pohon Kehidupan menjadi Industri Strategis Nasional".

Sementara itu Warsita dari Ditjenbun menyatakan pengembangan tanaman kelapa tahun 2022 adalah peremajaan, perluasan dan intensifikasi seluas 12.750 ha.

Selain itu ada program kelapa genjah sebar 1 juta batang (kejar). Program tersebar di Bojonegoro 200.000 batang, Jateng 155.750 batang, Solo Raya 103.600 batang, Nias 100.000 batang, Sulsel 77.000 batang.
 

Kemudian, Banten 67.100 batang, Jabar 66.000 batang, Jatim 55.000 batang, Sumsel 33.000 batang, Sulut 33.000 batang, NTT 12.100 batang, Sumut 11.000 batang, lainnya 34.000 batang. (#)

Yosi Arbianto