Tips Mengenali Sunscreen Tabir Surya Telah Rusak

krim tabir surya sunscreen

Lebih lengkapnya, berikut tips dan cara menilai krim tabir surya sunscreen atau semprotan SPF masih layak atau sudah rusak. (Foto: courtesy sieuthilamdep for  BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Krim tabir surya (sunscreen) yang tidak layak atau rusak bisa membahayakan kulit cantik.

Alih-alih melindungi kulit dari paparan sinar UV (ultra violet), krim sunscreen bisa mengakibatkan luka bakar dan masalah kulit lebih besar kemudian hari.

Tentu akibat itu tidak langsung seketika usai mengoleskan tabir surya yang mengandung SPF (sun protection factor) sudah rusak.

"Konsekuensi terpenting adalah Anda tidak akan mendapatkan perlindungan penuh dari sinar matahari jika tabir surya Anda rusak," kata Kelly Dobos, MSc, MBA, ahli kimia kosmetik dan asisten profesor di Universitas Cincinnati.

Perlindungan penuh yang dimaksud Dobos adalah melindungi dari sinar UV yang berbahaya, mengurangi risiko kanker kulit dan mencegah sengatan matahari. Termasuk perlindungan photoaging, kerutan dan hiperpigmentasi.

Tips praktis terbaik menilai sunscreen sudah rusak atau belum adalah, menganggap sunscreen kedaluwarsa tiga tahun setelah membelinya. Ini versi Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat.

Meskipun sunscreen itu tidak ada tanggal kedaluwarsa pada label, atau bahkan belum pernah membukanya.

Kerusakan sunscreen dipercepat bila botol ditinggalkan di bawah sinar matahari sepanjang hari. Misalnya disimpan di dalam mobil yang terparkir di bawah terik mentari. Tabir surya lebih cepat rusak karena panas.

Lebih lengkapnya, berikut tips dan cara menilai krim tabir surya atau semprotan SPF masih layak atau sudah rusak.


Periksa Tanggal Kedaluwarsa.

Sepertinya mudah dan jelas. Beberapa tanggal kedaluwarsa ditampilkan dengan jelas dengan tinta hitam tebal.

Tetapi seringkali, tanggal kedaluwarsa tersembunyi dan harus dicari.

Misalnya, pada semprotan, bulan, hari, dan tahun kemungkinan besar akan dicap di bagian bawah botol, kata Dobos. Pada botol, sering kali dicantumkan di bagian paling atas.

Untuk beberapa krim dan riasan SPF, mungkin menemukan ikon kecil yang terlihat seperti stoples terbuka (secara resmi dikenal sebagai Periode Setelah Pembukaan (POA). Disimbolkan dengan “9M”, “12M”, “18M”, atau “24M” di atasnya.

Ini menunjukkan bahwa produk tetap efektif 9, 12, 18, atau 24 bulan setelah dibuka.

Tanggal kedaluwarsa juga sering terlihat sebagai kode lima digit yang terukir.

Dua angka pertama menunjukkan tahun pembuatan, dan tiga berikutnya, hari dalam setahun, menurut Banana Boat.

Misalnya kode 23136U1. Artinya tabir surya diproduksi pada 16 Mei 2023 (hari ke-136 tahun 2023).

Sesuai pedoman FDA,  kedaluwarsa tiga tahun setelah tanggal ini.


Lihat Warnanya

Bila tidak ada tanggal kedaluwarsa, atau tidak ketemu? Tidak masalah.

Mungkin produknya tidak memilikinya. Atau mungkin minyak dari tangan atau air dari kolam menghapusnya.

Dalam hal ini, Dobos menyarankan lihat perubahan warnanya. Jika formula awalnya berwarna putih, bakal tampak lebih redup atau kekuningan ketika kedaluwarsa.


Periksa Teksturnya

Tanda lain dari tabir surya yang rusak adalah perubahan konsistensi, menurut Dobos.

Cobalah menyemprotkan (untuk SPF cair) atau ambil sesendok krim dan taruh ke atas telapak tangan.

Apakah Anda melihat gumpalan atau bongkahan kecil? Apakah semprotan Anda berair atau lebih encer daripada saat pertama kali ? Jika iya, tanda krim tabir surya sudah rusak.

Indikator kedaluwarsa lain yang efektif adalah memeriksa apakah formula telah terpisah satu dengan lainnya.

Pada dasarnya, jika Anda dapat melihat lapisan minyak yang berbeda, atau losion Anda tidak lagi berupa emulsi krim yang konsisten, kemungkinan itu sudah kedaluwarsa.


Baunya Aneh

Seperti apa bau tabir surya kadaluwarsa? Itu tidak selalu jelas, terutama ketika begitu banyak produk SPF sarat dengan wewangian.

Tetapi tanda-tanda asam atau funkiness (seperti ragu untuk mengoleskan aroma itu ke seluruh wajah) merupakan indikasi bahwa tabir surya sudah kedaluwarsa.
 

Dari semua itu, untuk masa mendatang, Dobos menyarankan untuk membiasakan mencatat tanggal pembelian produk SPF.

Anda dapat menuliskan tanggal pada selotip dan menempelkannya ke botol. Dengan begitu, setiap saat akan tahu apakah produk SPF itu masih layak pakai atau tidak. (#)

Hana