Potret Perilaku Belanja Online Konsumen Indonesia

survei perilaku konsumen marketplace indonesia


Salah satu slide laporan riset perilaku belanja online kosumen Indonesia yang dilakukan Juli 2021 oleh The Trade Desk (Foto: The Trade Desk for for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Sebuah riset Juli 2021 mengungkapkan delapan dari sepuluh (82 persen) konsumen Indonesia berbelanja secara online setidaknya satu kali per bulan.

Sementara, ada satu dari empat (25 persen) konsumen berbelanja secara online beberapa kali dalam seminggu atau lebih.

Konsumen Indonesia ternyata juga selalu menantikan festival-festival belanja online seperti 10.10, 11.11 dan 12.12, atau juga yang dikenal sebagai Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional).

Perilaku konsumen marketplace itu dirilis oleh The Trade Desk™, sebuah perusahaan teknologi asal  Ventura, California, yang menyediakan layanan pembelian inventori iklan secara digital.


Dalam laporan survei yang diterima BatuKita, perusahaan itu juga menemukan dua kepribadian pembelanja online yang tercermin dalam riset. Yaitu pembelanja terencana dan pembelanja spontan alias impulsif.

Hampir 2 dari 3 (64 persen) pembelanja online aktif menggambarkan diri mereka sebagai pembelanja terencana. Mereka sudah merencanakan dan mempelajari apa yang akan dibelanjakan sebelum berbelanja.

Namun menariknya, selama festival belanja online, beberapa dari pembelanja 'terencana' ini menjadi impulsif. Hal ini tercermin dari peningkatan proporsi pembelanja 'impulsif' sebesar hampir dua kali lipat.

Faktanya, 42 persen dari pembelanja 'terencana' mengaku berbelanja lebih banyak selama festival belanja online. Ini memberikan peluang bagi pemasar untuk mengembangkan strategi yang dapat menjangkau dan memengaruhi para pembelanja tersebut.

Riset ini juga menunjukkan bahwa orang Indonesia cenderung memiliki sifat brand switchers (mudah beralih ke brand lain).

Data yang diperoleh, dua dari lima (44 persen) orang Indonesia cenderung tidak menghiraukan atau bersifat netral terhadap brand yang mereka gunakan saat ini.

Selain itu, lebih dari setengah (52 persen) konsumen tertarik untuk mempelajari tentang brand baru saat festival belanja online.

Meskipun data menunjukkan rendahnya loyalitas brand di antara pembelanja di Indonesia, namun pemasar memiliki kesempatan untuk berinvestasi lebih  dalam mendorong tingkat brand awareness (kesadaran merek), pertimbangan konsumen dan impresinya terhadap brand.

Mengacu pada hasil riset ini, Florencia Eka, Country Manager The Trade Desk di Indonesia, mengatakan, festival belanja online menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi pemasar.

Dengan satu dari dua konsumen tertarik untuk mempelajari brand baru, maka pemasar modern harus menjalani strategi pemasaran secara menyeluruh, dan fokus dalam mendorong unsur fundamental dari brand untuk mempertahankan pelanggan dengan tingkat loyalitas yang rendah.

"Secara bersamaan, pemasar yang konsisten berinvestasi untuk meningkatkan brand awareness berkesempatan untuk merebut pelanggan baru dari kompetitor.” ungkap Florencia Eka.

Selain itu, brand yang berulang kali berhasil menjangkau konsumen dalam perjalanan pembeliannya, lebih cenderung memengaruhi secara positif para pembeli 'terencana' yang sudah mempersiapkan belanjaannya jauh sebelum festival belanja online berlangsung.

Brand yang mulai konsisten dalam melakukan pendekatan juga akan meningkatkan kesempatan mereka untuk menangkap lebih banyak pembelanja ‘impulsif’ selama periode ini.

Riset ini juga menyoroti pentingnya platform over-the-top (OTT) sebagai saluran untuk mendorong brand awareness.

Dalam lima bulan terakhir, jumlah orang Indonesia yang mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan waktu untuk mengonsumsi konten OTT meningkat sebesar 12 persen.
 
Dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang mengonsumsi TV dan film secara online, tidak heran jika hampir setengah (48 persen) dari pembelanja online aktif yang diungkapkan pada riset ini, sering terpengaruh oleh penawaran dan promosi dari iklan yang tayang di platform OTT.

Metodologi Survei

Semua angka, kecuali dinyatakan lain, berasal dari YouGov Singapore Pte Ltd. Total sampel yang diperoleh adalah 2.181 orang dewasa. Kerja lapangan dilakukan antara 08 - 12 Juli 2021. Survei dilakukan secara online. Angka-angka tersebut telah diolah dan ditimbang dan sudah mewakili semua orang dewasa Indonesia (berusia 18+) secara online.(*)

Yosi Arbianto