Menanam Bambu, Cegah Erosi Memanen Dolar

hutan bambu menahan erosi

Hutan bambu di Taman Sakura, Sukolilo, Surabaya Jawa Timur (Foto: surabayarollcake for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Tanaman bambu adalah tanaman penghasil dolar yang ampuh mencegah erosi dan banjir bandang. Sebagaimana diketahui, banjir dan erosi sering melanda Kota Batu dan Malang Raya, Jawa Timur.

Dari kacamata ekologi, penanaman bambu di sempadan lebih murah dan efektif dibandingkan pembetonan masif dengan maksud menangkal banjir atau banjir bandang.

Bambu punya akar serabut yang menstabilkan tanah sekaligus mengonservasi air.

"Bambu salah satu kekayaan keanekaragaman hayati yang sering tidak dianggap penting. Padahal, dengan bambu, masalah longsor, banjir, erosi, dan kekeringan bisa dipecahkan," demikian pernyataan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain, pada Rabu 23 November 2016 lalu. Pernyataan ini masih relevan hingga kini.

Iskandar Zulkarnain melontarkan pernyataan itu di Jakarta pada acara Peluncuran Policy Brief "Banjir Bandang? Saatnya Bambu Ditanam di Hulu dan Sempadan Sungai!".

Dari penjelasan Zulkarnain, ada 1.439 jenis bambu di dunia. Kemudian 162 jenis bambu ada di Indonesia. Dari semua yang tumbuh di Tanah Air, 124 jenis asli Indonesia dan 88 jenis endemis.

Dikutip dari artikel "Bambu Solusi Jangka Panjang" terbitan LIPI November 2016,  Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hilman Nugroho mengatakan, penanaman bambu bagian dari solusi perbaikan DAS.

Di Indonesia, terdapat 17.000 DAS dengan total lahan kritis seluas 24,3 juta hektar. Untuk perbaikannya, di hulu DAS dipilih jenis tanaman penyerap, penyimpan air, dan penahan erosi tanah. Salah satu piihan adalah bambu.

Bambu Sebagai Penahan Erosi

Pakar taksonomi bambu di LIPI, Elizabeth A Widjaja, mengatakan, pembuatan beton di sempadan sungai memang menjadi jalan cepat menahan erosi.

Namun, pembetonan hanya menstabilkan tanah secara kinetik. Sedangkan tanah sempadan sungai tetap tidak stabil. Dalam jangka panjang, sempadan tidak mampu menahan erosi saat air datang melimpah.

Hasil penelitian penanaman bambu, erosi yang semula 4.235 ton per kilometer persegi dapat berkurang hingga 436 ton per kilometer persegi. "Itu lima tahun setelah penanaman," ungkap Elizabeth.

Bambu di hulu dan sempadan sungai dapat berfungsi efektif setelah tiga tahun penanaman, yakni ketika akar-akar serabutnya mampu menahan erosi tanah.

"Bambu memang tidak bisa diharapkan langsung menahan erosi seperti beton, tetapi bambu dapat efektif dalam jangka panjang," ujar Elizabeth.


Di sisi lain, pembuatan dan perawatan beton lebih mahal. Menurut Elizabeth, pembetonan butuh biaya sekitar Rp 2,5 juta per meter persegi, perawatan intensif, dan jika ada bagian yang pecah harus dibeton kembali.

Sementara, harga bambu per rumpun jauh lebih murah (di bawah Rp 100 ribu) dengan biaya penanaman yang ekonomis. Perawatan cukup dengan penjarangan (mengurangi jumlah tanaman untuk memberi ruang tumbuh). Dan jika terguling, rumpun cukup ditegakkan.

Untuk kebutuhan penanggulangan bencana, jenis bambu jangan sembarangan.

Untuk wilayah sempadan sungai, Elizabeth merekomendasikan bambu ampel atau bambu kuning (Bambusa vulgaris). Atau di Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua dapat menggunakan bambu loleba (Neololeba atra).

Bambu-bambu itu ditanam lima meter dari pinggir sungai.

Di bagian tebing, direkomendasi penanaman bambu suling (Schizostachyum iraten, S. silicatum, dan S. lima).
 
bambu kuning ampun tahan erosi
Bambu kuning ampun menahan erosi (Foto: Rahmafitri fir BATUKITA.com)

Jenis bambu petung yang berukuran besar dan bernilai ekonomis, bisa ditanam dengan lokasi yang tepat. Sebab jenis bambu ini dapat roboh jika dihantam aliran air deras.

Meski demikian, kata Elizabeth, pembetonan di sempadan dapat dilakukan jika mendesak. Asalkan disertai penanaman bambu sekitar lima meter dari beton.

Setelah beberapa tahun, beton rusak dan bambu sudah bisa menggantikan peran beton.

Bambu sebagai Penghasil Dolar

Selain manfaat ekologis, bambu punya manfaat ekonomi yang tinggi.  Apalagi seiring masifnya kampanye pengurangan sampah plastik, produk berbahan bambu diminati pasar domestik dan ekspor.

Direktur Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat, Masyhud, pada 2015 menyatakan, Tiongkok menguasai 40 persen pasar bambu dunia dengan nilai Rp 32 Triliun. Indonesia dengan pangsa pasar 7 persen dan nilai ekspor sekitar Rp 6 Triliun.


Gambaran pasar dan penjelasan tentang nilai ekonomi bambu di bawah ini dinukil dari hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan, Balitbang Kehutanan, Republik Indonesia, 2014.

A. Pasar Ekspor

Produk bambu yang memiliki pasar ekspor potensial adalah panel (bamboo panels), lantai (bamboo floorings), arang (bamboo charcoals).

Lalu barang-barang anyaman (bamboo plaits/woven), tikar & tirai (bamboo mats & screens), keranjang bambu (bamboo basketworks) dan rebung (bamboo shoots).
 
jenis bambu dan manfaatnya
Jenis bambu dan manfaatnya( Foto: BATUKITA.com)

Secara umum, pasar produk-produk tersebut dapat digolongkan dua besar. Yakni pasar tradisional dan pasar baru atau sedang berkembang (emerging market).

Pasar tradisional yang utama adalah Amerika Utara, Uni Eropa, dan Jepang. Sementara emerging markets yang penting adalah Australia, beberapa negara Eropa Timur seperti Rusia dan Ukraina serta beberapa negara Asia.

B. Pasar Domestik

Berbagai produk bambu telah dipasarkan di dalam negeri sejak lama, terutama produk barang anyaman, keranjang, tikar dan tirai, arang, rebung, furnitur.

Dari sisi teknologi pengolahan yang diterapkan, Bali mungkin merupakan daerah  industri bambu paling maju. Di Bangli saja misalnya, terdapat lebih dari 2000 industri bambu berbagai skala yang menghasilkan berbagai produk untuk tujuan pasar ekspor maupun pasar domestik (Sugiyanto, 2014).

Produk bambu yang utama diproduksi di Bali adalah barang anyaman dan furnitur. Bahan baku bambu yang diolah di Bali banyak berasal dari luar Bali khususnya dari Jawa Timur.

Produk Berbahan Bambu

Bambu dapat diolah menjadi produk-produk modern melalui teknik rekayasa dan dapat bersaing dengan produk-produk kayu panel komposit dan board dalam hal harga dan penampilan.

Beberapa produk bambu yang telah diproduksi dan diperdagangkan secara luas di dunia adalah:

1. Arang Bambu

Nilai kalornya sekitar 50 persen dibanding minyak bumi dengan bobot sama. Arang aktif dapat dipakai untuk membersihkan lingkungan, menyerap kelembaban dan membuat obat.

Kapasitas absorpsi arang enam kali lebih besar dibanding arang kayu dengan bobot sama.

RRC adalah produsen arang bambu utama dengan Jepang, Korea, dan Taiwan sebagai konsumen utama. Konsumen terus meluas ke Eropa dan Amerika Utara (NA).

Tiga importir utama berturut-turut pada 2013 adalah: Eropa alias EU 42 persen, Jepang 24 persen, dan NA 17 persen. 

Importir utama EU adalah Inggris, Belanda, Belgia, dan Swedia; impor oleh NA didominasi oleh USA.

Keunggulan arang bambu adalah: dibuat dari bahan yang tumbuh sangat cepat, nilai kalor dan daya absorpsi yang tinggi serta murah dan mudah dibuat.

2. Rumah Bambu

Ada 3 tipe rumah bambu yang dibuat dari bambu.
  1.  Rumah tradisional dengan batang bambu sebagai materi utama.
  2.  Rumah bahareque tradisional, yakni rumah dengan dinding dan kerangka bambu diplester dengan semen atau tanah liat.
  3. Rumah prefabrikasi modern, yakni board lamina, veneer, dan panel digunakan dominan.
Keunggulan rumah bambu adalah lebih murah (dibanding rumah kayu), kuat, ringan, dan tahan gempa. Lebih dari itu bahan tersedia luas, dan dapat ditanam dalam jangka pendek dengan biaya rendah.

3. Bubur dan Kertas Bambu

Mutu kertas dari bambu praktis sama dengan kertas dari kayu namun sifat-sifat kecerahan (brightness) dan optiknya lebih stabil dalam jangka panjang.
 
mangkuk dari pulp bambu
Mangkuk dari pulp (bubur) bambu( Foto: UBpack for BATUKITA.com)

Tear index kertas bambu serupa dengan kertas kayu keras sementara kekuatan regangan ada di antara kertas kayu keras dan kayu lunak.

Mutu kertas bambu masih dapat ditingkatkan melalui perbaikan pulping process.

4. Panel Bambu

Dewasa ini sudah lebih dari 20 jenis panel bambu diproduksi di Asia, dipelopori oleh Tiongkok. Serat bambu lebih panjang dibanding serat kayu sehingga panel bambu memiliki keunggulan teknis.

Panel bambu sudah digunakan luas dalam konstruksi modern. Misalnya sebagai elemen struktural atau sebagai forms for concrete moldings. Juga untuk lantai, atap, serta rangka pintu, dan jendela.

Termasuk dalam golongan panel bambu adalah veneer, stripboards, matboards, fibreboards, particle boards, medium density boards, serta kombinasi diantaranya atau dengan kayu.

Tiga importir utama pada 2013 adalah: EU (31%), Asia lain (29%), dan NA (23%). Importir utama EU adalah Belanda, Inggris, dan Perancis. 
 
Importir Asia lain yang penting adalah India dan Singapura sementara impor oleh NA didominasi oleh USA. 

Dibandingkan 2010, impor oleh EU tampak sedikit meningkat dari 27%, oleh Asia lain menurun nyata dari 41% sementara oleh NA meningkat moderat dari 17%. 

Selama periode 2010-2013, impor panel oleh Jepang relatif sangat kecil

5. Lantai Bambu (bamboo flooring)

Memiliki keunggulan dibanding flooring kayu karena kehalusan, kecerahan, stabilitas, resistensi, daya insulasi, dan fleksibilitas yang lebih baik.

Sangat diminati di Eropa, Jepang, dan Amerika Utara karena memiliki soft natural luster serta natural gloss dan kesan elegan fiber bambu.

Tiongkok memproduksi 17,5 juta meter persegi bamboo flooring pada 2004. Sejumlah 65 persen diantaranya diekspor.

Tiga importir utama berturut-turut pada 2013 adalah: EU (46%), ROW (28%), dan NA (14%). 

Selama kurun waktu 2010-2013, impor Jepang tergolong sangat kecil namun cenderung meningkat.
 
Importir EU yang utama adalah Inggris, Perancis, Belgia, Jerman, dan Polandia. 
 
Sementara importir ROW yang utama adalah Afrika Selatan dan Australia. Sedangkan impor oleh NA didominasi oleh Kanada.

6. Produk Anyaman dan Kerajinan

Ada sangat banyak jenis produk anyaman dan kerajinan yang telah dibuat sejak ribuan
tahun, terutama di RRC, Indonesia, India, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
 
sedotan straw dari bambu

Sedotan dari bambu (Foto: ebay for BATUKITA.com)

Produk-produk tersebut telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat tertentu di banyak negara Asia.

7. Energi Bambu (bamboo fuels)

Dengan proses pyrolisis, bambu dapat dibuat menjadi arang, minyak bakar, dan gas. \

Ekstrak bambu mengandung elemen-elemen penting untuk pembuatan obat-obatan, krim, dan minuman.

Gas bambu adalah subsitusi minyak bumi. Sementara arang aktif dapat dipakai sebagai deodoran, purifier, disinfektan, dan absorbent.

8. Tunas Bambu (rebung)

Sekitar 200 jenis bambu menghasilkan tunas bambu berserat tinggi yang dapat dimakan oleh manusia.

Pada 2013, tiga importir utama berturut-turut adalah: NA (58%), ROW alias rest of the word (18%), dan EU (17%).

Importir utama NA adalah USA. Importir utama ROW adalah Australia; dan importir utama EU adalah Jerman, Inggris, Swedia, Perancis, Belanda, dan Belgia

9. Furnitur Bambu

Furnitur bambu tradisional menggunakan batang dan lebar bambu sebagai bahan utama. Desain furnitur modern banyak menggunakan panel laminasi.

Ekspor furnitur bambu lamina tumbuh sangat cepat tetapi secara resmi tercatat sebagai mebel dari kayu karena tidak ada kode khusus untuk furnitur bambu.(#)

Yosi Arbianto