Cara Praktis Mudah Menanam Daun Bawang Prei

bertanam bawang daun atau bawang prei

Menanam daun bawang atau bawang prei perlu memerhatikan cara meletakkan bibit ke dalam lubang, agar bisa muncul tunas yang banyak. (Foto:  BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Menanam daun bawang atau bawang prei perlu memerhatikan cara meletakkan bibit ke dalam lubang, agar bisa muncul tunas yang banyak.

Sebelum penjelasan tentang cara menanam daun bawang atau prei, ada baiknya mengenal morfologi bawang daun/daun bawang atau bawang prei.

Bawang daun merupakan tanaman sayuran yang dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah dengan ketinggian tempat 250-1.500 m dpl.

Suhu udara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ini adalah 18-25° C dengan pH tanah 6,5-7,5.

Hampir semua jenis tanah seperti andosol, aluvial, latosol, dan regosol dapat ditanami tanaman bawang daun.

Bawang daun merupakan tanaman herba semusim dengan tinggi tanaman 60- 70 cm, tidak bercabang, dan berwarna hijau muda.

Daunnya merupakan daun tunggal berupa roset dengan tepi daun rata, ujung daun runcing, berbentuk pipa, tulang daun sejajar, serta daging daun tipis, rata, dan hijau.

Bunganya berwarna putih atau kehijauan yang merupakan bunga majemuk berkelamin dua dengan tangkai bunga silindris berwarna hijau.

Daun bawang memiliki akar serabut. Buahnya hijau dan bijinya kecil putih. Bawang daun memiliki aroma yang khas dan banyak digunakan sebagai campuran masakan.

Jenis daun bawang yang biasa ditanam masyarakat ada empat. Yakni bawang prei (Allium porum L), daun bawang semprong atau bawang bakung (Allium fistullosum), daun bawang lokio (Allium schoenoprasum) dan kucai (Allium schoenoprasum).

Berikut langkah-langkah menanam daun bawang atau bawang daun di lahan versi Agrihome yang diperkaya dengan pengalaman praktik tim BatuKita.


A. Persiapan Benih atau Bibit

Bibit bawang daun dapat diperoleh dari menyemaikan biji. Benih bersertifikasi dapat dibeli di toko pertanian.

Namun, rata-rata petani menggunakan tunas anakan sebagai bibit.

Bibit dari anakan diperoleh dengan memisahkan anakan dari induknya. Oleh karena itu, indukan yang dipilih sebaiknya memiliki pertumbuhan yang sehat dan bagus, yaitu tanaman tidak kurus, tumbuh subur, serta tidak terserang hama dan penyakit.

Untuk areal penanaman 100 meter persegi, dibutuhkan kira-kira 2.000 tunas bawang daun atau 20 gram benih.

Penanaman menggunakan tunas dapat langsung dilakukan di lahan. Jika menggunakan benih maka harus disemaikan terlebih dahulu.

B. Penanaman

Tahap-tahap penanaman bawang daun adalah sebagai berikut:

  1. Cangkul lahan sedalam 30 centimeter, kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter, panjang sesuai dengan lahan, dan tinggi 30 centimeter. Jarak antarbedengan 30 centimeter.

  2. Campur tanah bedengan dengan pupuk kandang. Lalu taburi dengan pupuk phospat dan kapur.

    Untuk lahan 100 meter persegi, kira-kira dibutuhkan 1 kuintal pupuk kandang yang sudah jadi (kering dan tidak berbau). Jumlah pupuk phospat dan kapur (dolomit) masing-masing 25 kilogram.

  3. Tanam bibit. Sebelum bibit tunas ditanam, perakarannya harus diguting sebagian dan daun dipotong sebagian untuk mengurangi penguapan. Sisakan sedikit daun, kira-kira tinggal lima centimeter dari ujung batang semu.

  4. Buat lubang tanam sistem larik dengan jarak tanam 25x20 centimeter.  Saat menanam, usahakan posisi bibit miring 45 derajat. Lalu urug dengan tanah campur pupuk kandang yang gembur. Tujuan penanaman miring adalah untuk memperbanyak tunas.

  5. Siram agar tanaman tidak layu.


C. Pemeliharaan

Pekerjaan rutin yang harus dilakukan adalah memelihara tanaman dengan baik hingga masa panen tiba. Usia panen sekitar 2,5 bulan sampai 3 bulan.

Beberapa pekerjaan dalam pemeliharaan tanaman meliputi:

1. Penyiraman

Penyiraman tanaman dilakukan bila permukaan tanah terlihat kering. Penyiraman yang efektif adalah sore hari sekitar pukul 16.00.

2. Penyiangan, pendangiran, dan pembumbunan

Pekerjaan penyiangan untuk mengurangi rumput liar atau gulma. Pendangiran dan pembumbunan dilakukan agar tanah tetap gembur dan merangsang pertumbuhan tunas yang banyak.

Pembumbunan adalah menimbun tanah samping kiri dan kanan ke batang bawah tanaman. Selain merangsang tunas, juga membuat perakaran tetap kuat.

3. Pemupukan

Pemupukan tanaman dilakukan tiga atau empat minggu setelah tanam. Untuk luas lahan penanaman 100 meter persegi, dibutuhkan pupuk mengandung N dan S sekitar 2 kilogram. Aplikasinya sebaiknya dikocor di bagian bawah batang dengan pengenceran 10 gram per liter air.

Setelah tanaman berumur 1,5 bulan, dilakukan pemupukan kedua dengan pupuk NPK dan S sebanyak 1 kilogram.

Pemupukan juga bisa ditabur dalam larikan dengan jarak 5 cm dari kiri dan kanan tanaman.

4. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman bawang daun di antaranya:

  1. Ulat tanah (Agrotis ipsilon). Ulat ini menyerang bagian pangkal batang tanaman. Serangan ulat tanah menyebabkan tanaman menjadi rebah atau terpotong
  2. Ulat penggerek daun (Spodoptera exygua). Ulat ini menyerang daun dari bagian pinggir dan bawah daun.
  3. Penyakit busuk batang lunak. Penyakit ini menyerang batang tanaman sehingga batang menjadi busuk, basah, dan mengeluarkan bau tidak enak.
  4. Kutu daun, aphis.
  5. Serangan jamur meliputi bercak ungu (alternaria porii), antaknos, bercak daun, busuk daun..

Hama tanaman bawang daun dapat ditanggulangi dengan cara mekanis, yakni dimatikan secara manual.

Namun bila jumlahnya sudah mlebihi ambang batas dan merugikan, dapat menyemprotkan insektisida yang banyak tersedia di pasaran.

Dosis bisa 1-2 ml per liter air. Untuk luasan 100 meter persegi dibutuhkan sekitar 16 ml insektisida.

Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Untuk mengatasi penyakit busuk batang, bisa dengan mencabut dan memusnahkan tanaman sakit.

Untuk penanggulangan serangan jamur bisa dengan fungisida berbahan aktif belerang atau mankozeb.


D. Panen dan Pascapanen

Tanaman bawang daun sudah dapat dipanen sekitar 2,5 bulan setelah tanam. Ciri-ciri tanaman bawang daun siap panen adalah memiliki 7-10 anakan dan beberapa daun mulai menguning.

Cara memanen daun bawang adalah dengan mencabut semua bagian tanaman bersama akarnya.

Jika anakannya akan digunakan untuk bibit, maka sebagian anakan disisakan di lahan.

Perlakuan pascapanen tanaman adalah menyortir tanaman. Termasuk membuang akarnya, membuang daun kering dan merontok tanah yang menempel.

Baca pula: Jenis dan Cara Membedakan Daun Bawang Prei

Setelah itu, dilakukan pengelompokan antara tanaman yang berdaun besar dan berdaun kecil. Bawang daun dibungkus dengan kertas atau karung plastik, lalu diikat dengan tali.

Demikian cara praktis menanam daun bawang atau bawang prei. Ayo menanam. (#)

John