Cara Mudah Praktis Menanam Terung alias Terong

cara menanam terong
Cara menanam terung sangat mudah, tidak memerlukan perlakuan khusus, dan bisa dipanen beberapa kali selama setahun. Terung ungu ditanam dalam pot ember (Foto:BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Terung atau terong adalah sayuran buah yang kaya manfaat dan bisa ditanam di kebun, halaman rumah maupun polibag (pot).

Cara menanam terung sangat mudah, tidak memerlukan perlakuan khusus, dan bisa dipanen beberapa kali selama setahun.

Langsung saja, berikut cara menanam terung mulai tahap pembibitan hingga panen, salah satunya disadur BatuKita dari Hesti Dwi S et.al (2011) dalam Panen Sayur di Lahan Sempit.

A. Persiapan Benih

Tanaman terung diperbanyak dengan menggunakan biji. Benih terung dapat dibeli di toko pertanian atau membuat benih sendiri.

Untuk membuat benih sendiri, pilih buah terung dari tanaman sehat dan berbuah lebat.

Buah terug harus masak pohon, bentuknya bagus, serta tidak ada bekas serangan hama dan penyakit.

Buah yang dipilih dibelah, diambil bijinya, lalu dikeringkan selama tiga hari di bawah sinar matahari. Penjemuran dilakukan pada jam 07.00-11.00 dan setelah pukul 13.00.

Sebelum benih ditanam, sebaiknya dilakukan penyeleksian. Seleksi benih dilakukan dengan memasukkan benih ke dalam air.

Benih yang mengambang adalah benih yang tidak baik. Sedangkan benih yang tenggelam adalah benih yang baik dan bisa langsung disemai.

Selain dengan biji, saat ini juga ada yang menjual bibit terung dala polibag kecil. Kalau butuh beberapa pohon saja, lebih efisien membeli bibit yang sudah jadi.


B. Persemaian dan Pembibitan

Menyemai benih terung bisa dengan bak plastik atau bedengan kecil. Media persemaian menggunakan tanah gembur dan porus (aerasi baik).

Media persemaian bisa menggunakan campuran tanah, pasir, pupuk kandang (matang) dengan perbandingan 1:1:1.

Bisa pula mengunakan arang sekam dan pupuk kandang matang dengan perbandingan 1:1.

Bila pupuk kandang belum matang, sebaiknya difermentasi terlebih dahulu atau dibiarkan dalam terik mentari seminggu.

Sirami media pembibitan secara rutin agar tidak sampai kekeringan.

C. Penanaman

Setelah bibit berumur 1,5 bulan di persemaian, atau sudah memiliki empat helai daun, bibit bisa dipindahkan ke lahan atau polibag.

Tahapan menanam terong di kebun atau halaman sebagai berikut:

  1. Buat bedeng penanaman dengan lebar 100 centimeter, tinggi 30 centimeter, dan panjang sesuai lahan. Jarak antar bedengan 25 centimeter yang berfungsi sebagai parit dan area jalan.
  2. Taburkan pupuk kandang yang sudah jadi (matang) ke atas bedengan. Pupuk kandang bisa dicampur rata dengan tanah bedengan, atau diberikan pada tiap lubang.
    Untuk lahan 100 meter persegi dibutuhkan lebih kurang 100 kilogram pupuk kandang.
  3. Diamkan bedengan selama 7-14 hari sebelum ditanami. Untuk yang menggunakan mulsa, bisa dipasang dalam periode ini.
  4. Buat lubang tanam dengan jarak 70 cm x 80 cm. Lubang tanam dibuat menggunakan tugal dengan kedalaman 5-7 cm.
  5. Pindahkan bibit ke dalam lubang tanam, lalu tutup kembali dengan tanah.
  6. Lakukan penyiraman pada sore harinya agar tanaman tidak layu.


D. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan budi daya terung meliputi:

1. Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari atau menyesuaikan kondisi cuaca. Kondisi parit perlu dirawat agar saat terjadi hujan deras, air dapat terbuang melalui parit.

2. Pendangiran dan Penyiangan

Pendangiran adalah membuat tanah menjadi gembur kembali agar akar mendapatkan oksigen. Pendangiran dengan menggaruk tanah dengan garu atau cangkul.

Pendangiran tanaman dilakukan bila kondisi tanah sudah mulai tampak padat.

Pendangiran sekaligus untuk menyiangi gulma. Setelah dua minggu penanaman, biasanya rumput liar mulai tumbuh.

Bila menggunakan mulsa, maka pendangiran dan penyiangan gulma tidak perlu dilakukan.

3. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu pemupukan pertama dan kedua. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur dua minggu setelah tanam. Atau bisa dilakukan usai pendangiran dan penyiangan gulma.

Kemudian pemupukan kedua saat tanaman berumur dua bulan setelah tanam.

Pemupukan dilakukan dengan cara dibenamkan di lubang dengan jarak sekitar 10-15 cm dari batang tanaman.

Campuran pupuk pertama diberikan sebanyak 20 gram (2 sendok makan) per tanaman. Pada pemupukan kedua menggunakan dosis pupuk 3 sendok makan.

Pupuk yang diberikan pada pemupukan pertama adalah campuran NPK: dengan perbandingan 2:2:1, lebih banyak unsur N-nya dan P-nya dibanding K.

Lalu pada pemupukan kedua perbandingan NPK adalah 1:1:1.

4. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit tanaman terung biasanya muncul jika kondisi lahan tidak bersih dan banyak ditumbuhi gulma.

Atau, keadaan tanah dan udara terlalu lembap atau kering. Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman terung antara lain:

a. Kutu Daun (Aphis cucurbit)

Hama ini biasa menyerang tanaman dengan gejala tanaman menjadi kerdil serta daun menguning dan keriting. Kutu ini seringkali bersembunyi di balik daun

Jika serangan parah, dapat mengakibatkan produksi tanaman menurun.

Bila jumlah tanaman tidak banyak, hama ini dapat dicegah dan dikendalikan dengan menyemprotkan larutan sabun secara rutin, seminggu sekali. Upayakan penyemprotan menjangkau bagian bawah daun.

Namun, bila jumlah tanaman banyak dan populasi kutu sudah lebih dari 20 per tanaman, sebaiknya menyemprotnya dengan insektisida, dosis 1-2 cc per liter air.

b. Busuk Buah

Tanaman terung yang diserang oleh penyakit busuk buah mempunyai gejala buah menjadi lunak, lalu membusuk.

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phomopsis vexans. Cendawan ini bisa ditanggulangi dengan menjaga pertanaman tidak lembap. 
 
menanam terong ungu
Tanaman terong berusia tiga bulan yang akan terus menghasilkan buah hingga setahun lamanya  (Foto: BATUKITA.com)

Bila buah yang terserang busuk satu atau dua saja, sebaiknya diambil dan dimusnahkan.

Bila gejala serangan meluas, bisa dengan menyemprotkan fungisida, dosis 2 gram per liter air.

E. Panen dan Pascapanen

Terung dapat dipanen mulai usia 12 minggu (3 bulan setelah tanam). Untuk dikonsumsi sebagai lalapan, sebaiknya dipanen di usia 12-14 minggu.

Sedangkan bila untuk dimasak sayur, misalnya lodeh, bisa dipanen pada usia agak tua, sekitar 16 minggu.

Terung dapat dipanen sebanyak tujuh kali dalam satu musm tanam.

Agar bertahan lama, terung dapat disimpan di lemari es, dengan suhu sekitar 10 derajat Celcius.

Bila hendak dijual, terung bisa dikemas dalam wadah yang berlubang-lubang agar sirkulasi udara baik dan tidak cepat busuk.

Terung dimanfaatkan sebagai lalapan atau dijadikan sayur. Selain itu, terung juga berkhasiat untuk kesehatan, seperti mencegah kerusakan otak bayi dalam kandungan.

Terung juga sumber antioksidan, menurunkan kadar kolesterol, serta sebagai obat diabetes.
 
Buah terung mengandung asam folat, nasunin, flavonoid, serta mempunyai serat tinggi.

Selamat bertanam terung atau terong. (#)

Hana