Cara Praktis Menanam Bayam, 30 Hari Sudah Panen

menanam bayam petik

Bayam adalah tanaman sayur berusia pendek (sekitar 30 hari) yang mudah ditanam dengan syarat utama media tanamnya gembur. Ini jenis bayam petik. (Foto BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Bayam adalah tanaman sayur berusia pendek (sekitar 30 hari) yang mudah ditanam dengan syarat utama media tanamnya gembur.

Menanam bayam dilakukan tanpa tahap pembibitan. Benih dapat langsung disebar di lahan penanaman.

Perlu diketahui, ada beberapa jenis bayam yang biasa ditanam masyarakat. Yakni bayam cabut dan bayam petik (Amaranthus dubius).

Tanaman bayam dapat tumbuh baik pada tanah netral dengan pH 6-7 dan kondisi tanah gembur.

Tanaman bayam juga membutuhkan cukup air, sebaiknya ditanam pada musim hujan atau awal musim kemarau, atau dengan persiapan air untuk penyiraman.

A. Persiapan Benih

Benih bayam bisa dibeli di toko pertanian. Benihnya kecil-kecil, seperti butiran pasir berwarna hitam kecokelatan.

Benih bayam juga bisa dibuat sendiri. Yakni dengan cara mengambil bunga tanaman bayam yang berumur lebih tiga bulan.

Benih yang diambil dari tanaman induk dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur, kemudian dirontokkan.

Untuk penanaman pada lahan 100 meter persegi, dibutuhkan benih bayam sekitar 30-40 gram benih.


B. Pengolahan Tanah

Tanaman bayam membutuhkan media tanam yang gembur. Untuk itu, pengolahan tanah yang keras perlu dilakukan beberapa kali hingga hancur dan gembur.

  1. Cangkul tanah beberapa kali hingga gembur dengan kedalaman 20-30 cm. Idealnya menggunakan mesin rotari.
  2. Buat bedengan/guludan dengan panjang sesuai lahan, lebar 80 centimeter, dan tinggi 20 centimeter. Jarak antarbedengan 30 cm yang juga berfungsi sebagai parit.
    Buat tepi bedengan lebih tinggi agar benih bayam tidak hanyut terbawa air hujan atau air siraman.
  3. Tebar dan campurkan pupuk kandang matang di bedengan dengan dosis 100 kilogram untuk lahan 100 meter persegi. Taburkan pula pupuk dasar NPK 5 kilogram dan kapur dolomit 50 kilogram untuk luasan lahan 100 meter persegi.

C. Penanaman

Siram dahulu bedengan dengan air menggunakan gembor atau pancuran menyebar. Dengan kondisi bedengan yang basah, maka usai penanaman tidak perlu penyiraman. Waktu penanaman sebaiknya pagi atau sore hari.

Campurkan biji bayam dengan pasir untuk memudahkan penyebarannya. Untuk 50 gram benih bayam, bisa dicampur pasir 1 (satu) kilogram.

Campuran benih dan pasir itu lalu disebar di bedengan, bisa secara berderet maupun merata.

Siram setiap hari dengan air semprotan butiran halus agar benih tidak terlempar.


D. Pemeliharaan

Benih yang telah ditanam akan tumbuh menjadi tanaman muda sekitar lima hari setelah tanam.

Pada saat itu, pemeliharaan tanaman harus segera dilakukan. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan, penyiangan, serta pemberantasan hama dan penyakit.

1. Penyiraman

Penyiraman tanaman harus rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari. Penyiraman masih tetap menggunakan sprayer yang halus karena akar tanaman muda belum benar-benar kuat.

Setelah tanaman terlihat kuat, barulah dapat disiram dengan gembor atau selang air biasa.

2. Pemupukan

Pemupukan tanaman bayam sebenarnya cukup dilakukan sekali, yakni saat pemberian pupuk dasar. Yakni NPK 5 kilogram untuk luasan lahan 100 meter persegi.

3. Penyiangan

Penyiangan tanaman dilakukan dengan mencabuti gulma atau rumput liar yang ada di sekitar tanaman.

Kegiatan penyiangan sekaligus penjarangan tanaman. Tanaman yang tumbuhnya terlalu rapat harus dijarangkan dengan mencabut tanaman yang tumbuhnya tidak sempurna.

4. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Meskipun tanaman bayam merupakan tanaman berumur pendek, tetapi pengendalian hama dan penyakit tetap harus diperhatikan.

Hal ini karena hama dan penyakit dapat meluas dalam waktu yang singkat. Beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman bayam adalah kutu daun, ulat daun, serta penyakit rebah dan busuk kecambah.

Pengendalian hama tanaman dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida, dosis 1-2 g atau 1-2 cc (ml) per liter air untuk luas lahan 10 meter persegi.

Jadi untuk luasan 100 meter persegi membutuhkan 10-20 ml insektisida.

Penyemprotan dilakukan sebelum tanaman terserang sebagai pencegahan, atau ketika ada gejala serangan.

Umumnya, penyemprotan dilakukan saat umur tanaman 10-14 hari atau ketika timbul gejala serangan hama.

Pengendalian penyakit dilakukan dengan cara menyemprotkan tanaman menggunakan fungisida, dosis 1-2 g per liter air untuk luas lahan 10 meter persegi.

Jadi, untuk luasan 100 meter persegi membutuhkan 10-20 g fungisida.

Satu minggu menjelang pemanenan sebaiknya tanaman tidak disemprot pestisida.

E. Panen dan Pascapanen

Bayam cabut dan bayam petik dipanen dalam waktu yang berbeda. Bayam cabut dapat dipanen pada umur 3-4 minggu setelah tanam.

Sementara itu, bayam petik dapat dipanen saat tanaman berumur 1-1,5 bulan setelah tanam.

Pemanenan bayam cabut dilakukan dengan mencabut bayam sampai ke akarnya.

Sementara itu, pemanenan bayam petik dilakukan dengan memotong bayam sampai batangnya saja. Bayam petik dibiarkan tumbuh lagi untuk dipanen pada minggu berikutnya.

Oleh karena bayam merupakan sayuran yang cepat layu maka pemanenan bayam sebaiknya pada siang hari.

Agar kesegaran bayam tetap terjaga, biasanya daun bayam ditempatkan di tempat teduh, diperciki air bersih atau merendam akar bayam selama beberapa saat. Yuk memanam bayam. (#)

John