Cabai Merah Besar Ampuh Obati Rematik, Begini Caranya

khasiat cabai merah besar obat rematik

Cabai merah besar punya khasiat mengobati keluhan rematik (Foto: gepaghana.org for BATUKITA.com)

BATUKITA.COM-Kota Batu - Cabai merah besar atau cabe merah digunakan sebagai bumbu utama oleh masyarakat Indonesia. Selain pencipta rasa pedas makanan, cabe merah adalah obat rematik yang ampuh.

Cabai merah besar (bukan cabai rawit) punya nama lokal lombok abang (Jawa), cabi (Madura), cabe (Sunda, Lampung), campli (Aceh). Di Batak Toba disebut , lasiak. Lalu dinamakan lado (Minangkabau), rica (Manado), malinta (Gorontalo), lada (Makassar), siri (Ambon), rica lamo (Ternate).

Nama latin cabe besar adalah Capsicum annum dari famili Solanaceae. Tanaman perdu setinggi satu meter ini memiliki akar tunggang, berbatang kayu, berbuku-buku, dan bercabang.

Daunnya tunggal bentuk bulat telur atau elips berwarna hijau. Bunga tunggal, mahkotanya berbentuk bulat, warna putih.

Buahnya tunggal berbentuk lonjong dengan ujung meruncing. Selagi muda berwarna hijau, setelah tua menjadi merah. Bijinya pipih warna kuning kecokelatan.

Nah, untuk pengobatan rematik, bagian yang digunakan adalah buahnya. Bisa berwujud buah segar atau dalam keadaan kering.

Dikutip dari dokumen milik Pusat Studi Biofarmaka, IPB Bogor, berikut resep sederhana cabai besar untuk obat rematik.

  1. Buat bubuk cabai merah besar. Cara membuat bubuk cabai bisa meniru cara di tautan ini: Cara Mudah Membuat Bubuk Cabai Rawit Super Pedas. Ganti cabai rawitnya dengan cabe merah besar.
  2. Setelah jadi bubuk cabai merah besar, ambil 10 gram. Lalu seduh dengan seperempat gelas air panas. Aduk rata, kemudian diamkan beberapa menit.
  3. Selanjutnya bubuhkan larutan pada bagian tubuh yang sakit dan biarkan kering. Mudah kan?

Selain sebagai obat rematik, cabai merah besar memiliki khasiat peluruh air seni dan peluruh keringat. Juga bisa dimanfaatkan sebagai obat influenza, sariawan, dan penambah nafsu makan.

Buahnya mengandung vitamin A dan C, minyak asiri, dan karotenoid.

John

Baca pula: